Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Muhammad Helmi mengatakan pihaknya akan melakukan vaksinasi difteri secara serentak pada Senin (11/12/2017).
Menurut Helmi vaksinasi akan diselenggarakan di semua fasilitas kesehatan milik pemerintah di wilayah Jakarta Utara.
Helmi menargetkan 500 ribu warga Jakarta Utara divaksinasi dalam kegiatan tersebut.
“Vaksinasi gratis akan dilakukan di puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) tingkat kecamatan hingga kelurahan, posyandu (pos pelayanan terpadu), rumah sakit pemerintah, dan sekolah-sekolah,” kata Helmi saat dihubungi Minggu (10/12/2017).
Helmi mengatakan vaksinasi akan menyasar anak dan remaja berusia 1-19 tahun. Vaksinasi akan dilakukan bertahap, yaitu pada bulan pertama, bulan selanjutnya, kemudian enam bulan setelahnya.
“Sehingga dibutuhkan waktu sekitar delapan bulan untuk mengevaluasi kasus penyebaran difteri,” ujarnya.
Baca Juga
Pelaksanaan vaksinasi difteri di Jakarta Utara merupakan respons atas penetapan kejadian luar biasa penyebaran wabah difteri di wilayah Jakarta. Status tersebut ditetapkan menyusul meninggalnya dua warga Jakarta akibat penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae itu.
Untuk mencegah penyebaran penyakit difteri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan imunisasi secara masif di seluruh wilayah Jakarta.
Pada tahap pertama, pemerintah memprioritaskan vaksinasi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara terhadap 1,2 juta anak dan remaja. Pemberian vaksinasi serentak yang disebut outbreak response immunization itu akan dimulai pada Senin besok.
Helmi mengimbau semua warga Jakarta Utara, yang belum divaksinasi atau belum lengkap, mengikuti program ini.
Dia mengatakan makin banyak warga yang divaksinasi, maka akan makin besar kesuksesan pencegahan difteri. Dia menargetkan 500 ribu warga Jakarta Utara akan divaksinasi dalam program ini.
“Vaksinasi ini bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga untuk kesehatan seluruh masyarakat,” ucapnya.
Helmi mengatakan sepanjang 2017 pihaknya telah menemukan sembilan kasus warga Jakarta utara yang terjangkit difteri. Sembilan kasus tersebut ditemukan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Cilincing, Pademangan, Penjaringan, Koja, dan Tanjung Priok.
Helmi mengatakan kasus difteri paling banyak ditemukan di Kecamatan Koja dengan empat kasus.
Disusul Kecamatan Tanjung Priok, dua kasus. Adapun untuk Kecamatan Penjaringan, Pademangan, dan Cilincing, kata Helmi, ditemukan masing-masing satu kasus warga yang mengidap difteri.
“Untuk empat orang di (Kecamatan) Koja, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata hanya satu orang yang positif mengidap difteri,” tuturnya.
Semua pasien, Helmi melanjutkan, sudah menerima perawatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.
“Sampai saat ini tidak ditemukan kasus meninggal dunia akibat difteri di Jakarta Utara,” ujarnya.