Bisnis.com, JAKARTA - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara masih menangani sebanyak 34 kasus gizi buruk di 6 kecamatan.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara M. Helmi menjelaskan jumlah total penderita gizi buruk di Jakarta Utara pada 2017 ditemukan mencapai 194 orang. Namun dengan perawatan yang intensif sampai akhir 2017 tercatat hanya 34 orang yang menderita gizi buruk atau turun sekitar 82,5%.
"[Sebanyak] 34 orang itu yang kita tangani sekarang," kata Helmi, Jumat (2/2/2018).
Menurutnya, penderita gizi buruk tersebut tersebar di enam kecamatan di Jakarta Utara, namun belum pasti diketahui jumlah gizi buruk tersebut adalah warga asli DKI atau pendatang. Adapun beberapa kasus tersebut ditenggarai oleh kebiasaan anak untuk mengonsumsi jajanan sembarangan dan lemahnya perekonomian keluarga.
"Sesuai arahan Pak Gubernur [Anies Baswedan}, bahwa semua orang yang mempunyai masalah kesehatan kita harus bantu. Mudah-mudahan tahun 2018 ini jumlahnya semakin sedikit, kalau perlu tidak ada," ujar Helmi.
Pihaknya akan merekrut tenaga gizi dan menempatkannya ke setiap puskesmas kelurahan agar bisa mendeteksi dini kasus gizi buruk. Dengan demikian, skema ini membantu bagaimana pasien bisa mendapatkan perawatan lebih awal.
Baca Juga
"Dengan adanya tim Ketuk Pintu Layani Dengan Hati atau KPLDH yang memang sudah ada jajaran Dinas Kesehatan, membantu kita juga dengan menemukan penderita di lapangan," katanya.
Sukud Dinas Kesehatan Jakarta Utara juga akan merawat penderita gizi buruk karena penyakit tertentu dengan pemberian obat dan vitamin. Bagi penderita gizi buruk karena keadaan ekonomi akan diberikan sumbangan sukarela yang akan dikumpulkan oleh puskesmas dan pemerintah.