Bisnis.com, JAKARTA - Peringatan siaga 1 di Bendungan Katulampa, Bogor menjadi "alarm" bagi pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta pada Senin (5/2/2018).
Jika lengah sedikit saja, air kiriman dari Katulampa berpotensi menggenangi kawasan bantaran Sungai Ciliwung serta menyebabkan banjir di berbagai wilayah di Ibu Kota.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso mengatakan ada banyak kemajuan yang dilaksanakan pemerintah untuk menghalau banjir di Jakarta.
"Kami sudah membangun infrastruktur atau normalisasi sungai Ciliwung. Pintu air di Manggarai juga telah ditambah satu, sehingga kapasitasnya meningkat dari 350 m3/detik menjadi 500 m3/detik," ujarnya ketika ditemui Bisnis di Pintu Air Manggarai, Senin (5/2/2018).
Selain di Manggarai, Imam menuturkan pihaknya juga telah menambah kapasitas sir di Karet Bawah yakni sebelumnya 550 m3/detik menjadi 700 m3/detik.
Baca Juga
"Dengan adanya perbaikan dan penambahan kapasitas, kami berharap air dari Katulampa bisa tertangani. Mudah-mudahan dengan antisipasi tadi bisa mengurangi potensi banjir. Kalau pun banjir ya gak parah seperti tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.
Menurutnya, banjir terjadi apabila curah hujan tinggi sehingga membuat volume air meningkat. Namun, kapasitas tanggul tidak sanggup menampung karena kurangnya kapasitas atau adanya sampah yang menyumbat pintu air.
Sampah-sampah tersebut, katanya, menjadi masalah apabila jumlahnya sangat banyak dan menumpuk sehingga mengganggu jalur air.
"Kalau ada sampah di pintu akan terjadi namanya back water [air balik]. Makanya, kami selalu ingatkan ke masyarakat jangan buang sampah ke sungai," kata Imam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga Ibu Kota harus waspada akan potensi air kiriman dari Bendungan Katulampa, Bogor.
Pasalnya, ketinggian air di Pintu Manggarai pada pukul 15.00 wib sudah mencapai 780 cm. Jika ketinggian air mencapai 850 cm maka masuk kondisi siaga 2 dan apabila melebihi 950 cm berarti siaga 1 atau siaga bencana.
Untuk mengantisipasi banjir kiriman, Anies memastikan semua pintu air telah dibuka. Bukan itu saja, Dinas Tata Air juga telah mengoperasikan 450 unit pompa air di berbagai wilayah yang berpotensi banjir.
"Semua pintu air tiga-tiganya terbuka. Alat berat, rumah pompa, hingga pompa portable semua siaga. Selama posisi ketinggian air laut masih berkisar 180 cm-184 cm di muara maka proses pemompaan air akan berjalan baik. Kami akan monitor terus-menerus," jelasnya.