Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan ASN Jakarta Terancam Gangguan Jiwa, DPRD Beri Usulan Ini

Dinkes DKI Jakarta didesak sediakan psikolog di puskesmas untuk atasi risiko gangguan jiwa 10.000 ASN akibat tekanan kerja, demi pelayanan publik lebih baik.
Aktivitas aparatur sipil negara (ASN) di Balai Kota DKI Jakarta. Bisnis
Aktivitas aparatur sipil negara (ASN) di Balai Kota DKI Jakarta. Bisnis
Ringkasan Berita
  • Sekitar 15% atau 10.000 ASN di Pemprov Jakarta berisiko mengalami gangguan jiwa akibat tekanan pekerjaan, sehingga layanan psikolog di puskesmas perlu segera disediakan.
  • Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta mendesak percepatan kehadiran tenaga psikolog di puskesmas dan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung kesehatan mental ASN.
  • Kepala Dinkes DKI Jakarta menargetkan semua puskesmas memiliki layanan psikologi pada tahun 2025 sebagai bagian dari penguatan layanan kesehatan mental di tingkat primer.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, Jakarta — Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jakarta didesak untuk segera menyediakan layanan psikolog di setiap puskesmas. 

Hal tersebut menyusul adanya hasil skrining yang mengungkap 15% atau 10.000 aparatur sipil negara (ASN) yang berisiko mengalami gangguan jiwa dan mental akibat tekanan pekerjaan sepanjang 2024 dan bisa bertambah di tahun ini.

"Ini menjadi perhatian serius. Kehadiran tenaga psikolog di Puskesmas harus dipercepat agar ASN dapat mengakses layanan psikologi secara langsung ketika diperlukan," tutur Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Politisi PKS itu juga mengingatkan Dinas Kesehatan agar berkolaborasi lintas sektor dalam menyediakan layanan psikologi di masing-masing Puskesmas di DKI Jakarta seperti Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Biro SDM guna mendukung kesehatan jiwa dan jasmani ASN.

“Komisi E akan mengawal implementasi program ini agar berjalan efektif dan berkelanjutan," katanya.

Dia menjelaskan bahwa kesehatan mental dan jiwa ASN di Pemerintah Provinsi Jakarta dikhawatirkan bakal berdampak negatif ke pelayanan publik, sehingga layanan psikolog harus segera dihadirkan di setiap puskesmas.

"Kesehatan mental birokrasi nanti juga akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan publik,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati menargetkan, seluruh Puskesmas memiliki layanan psikologi pada tahun 2025. Langkah tersebut merupakan bagian dari penguatan layanan kesehatan mental di tingkat primer.

“Tahun ini kami targetkan semua puskesmas memiliki psikolog. Jadi puskesmas benar-benar bisa memberikan layanan kesehatan mental, termasuk layanan berhenti merokok dan konseling lainnya,” tutur Ani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro