Bisnis.com, TANGSEL-Pemerinta Kota Tangerang Selatan diminta agar memperioritaskan penataan kawasan Pasar Ciputat di Kecamatan Ciputat, Tangsel, sebagai salah satu pusat bisnis yang semakin padat lalu lintasnya.
Uten Sutendy, Presiden Tangsel Club, mengatakan kepadatan arus lalu lintas di kawasan pasar tersebut dipicu oleh aktifitas pedagang yang berjualan secara tidak teratur hingga menguasai hampir separoh badan jalan di samping Pasar Ciputat.
“Kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas di wilayah pasar itu sudah terjadi sejak sebelum ada Pemerintah Kota Tangsel, seolah-olah daerah itu tidak bertuan," katanya, Rabu (14/2/2018).
Dia menjelaskan aktivitas bisnis di Pasar Ciputat merupakan salah satu sumber pemasukan yang cukup signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang menjadi pusat bisnis tradisional yang terbesar dan tertua di kota Tangsel.
Untuk itu, lanjutnya, Pemkot Tangsel perlu segera menata wilayah Pasar Ciputat dan Pasar Cimanggis menjadi tempat berbelanja yang rapi, tertib dan bersih, sehingga tidak adil jika sekedar diambil retribusinya.
Menurutnya, pasar tradisional tersebut merupakan bagian dari wilayah Ciputat, yang di dalamnya banyak tinggal para tokoh yang menginisiasi berdirinya Kota Tangsel sebagai kota relegius dan cerdas.
Baca Juga
Sementara itu Pasar Ciputat merupakan salah satu aset Pemkot Tangsel yang diterima dari Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan total luas lahan sekitar 5.670 m2 dengan bangunan seluas 3.343 m2 senilai sekitar Rp8,96 miliar.
Serah-terima pasar tradisional Ciputat dan sejumlah aset lainnya dari Pemerintah Kabupaten Tangerang kepada Pemkot Tangsel, dilaksanakan sebagai konsekuensi dari pemekaran wilayah tersebut.