Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan memeriksa setiap sopir yang ada dalam perusahaan otobus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, mengatakan pemeriksaan kesehatan untuk sopir pada 2018 berbeda dibandingkan dengan tahun lalu.
Perbedaan tersebut yaitu pada tahun ini Dinkes melalui pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) akan langsung memeriksa sopir hingga ke tempat perusahaan otobus (PO) itu berada.
Pemeriksaan di PO tersebut bertujuan untuk meminimalisir kegagalan sopir dalam menjalankan tugasnya karena masalah kesehatan. Hal ini karena pemeriksaan di PO dilakukan jauh hari sebelum pengecekan di terminal sehingga sopir dapat memperbaiki kondisi badannya sehingga menjadi prima sebelum keberangkatan.
Dinkes mencatat tahun lalu ada sebesar 5% sopir yang gagal bekerja karena masalah kesehatan. "Kalau memang ketahuan tensi atau gula darah tinggi, kita beri tahu dari awal dan ketika berangkat kita periksa lagi di terminal sebelum keberangkatan," kata Koesmedi pada Rabu (30/5/2018).
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinkes langsung ke PO ini akan dimulai pada awal Juni 2018 nanti. Adapun beberapa pemeriksaan ini meliputi tekanan darah, gula darah, narkoba, alkohol, amfetamin, dan lain-lain.
Seperti diketahui, salah satu syarat sopir PO dapat bekerja pada momen mudik, yakni memliki buku kesehatan yang bisa didapatkan di Dinkes. Rekomendasi dari buku kesehatan tersebut yang menjadi acuan dari kelayakan sopir dalam mengendarai bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Adapun pemeriksaan kesehatan sopir ini dilakukan dalam dua tahap, yakni, pertama, didatangi langsung oleh pihak Puskesmas ke PO bersangkutan. Kedua, melakukan cek kesehatan di posko terpadu kesehatan yang berada di terminal.
Dia menjelaskan pada tahun ini di dalam buku kesehatan akan diberikan informasi tambahan untuk menyertakan foto sopir bersangkutan. Hal ini bertujuan meminimalkan kecurangan yang terjadi di kalangan sopir. "[Menghindari] yang orang yang diperiksa berbeda dengan yang benar-benar berangkat."
Dinkes mencatat saat ini posko terpadu kesehatan akan berada di sembilan terminal utama dan beberapa terminal pendukung. Dinkes menyiapkan 169 personel untuk melakukan pengecekan kesehatan tersebut.
Selain itu, posko terpadu kesehatan ini tidak hanya melayani kebutuhan para sopir melainkan juga masyarakat. Warga Jakarta yang ingin mudik bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dengan membawa kartu Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Kita bikin pelayanan baru, mereka yang ingin pulang kampung silahkan check-up. Jadi, nanti ketika perjalanan pulang tidak sakit. Kalau pun sakit sudah ada obatnya," ungkapnya.