Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan perluasan akses masyarakat terhadap program Revitalisasi SMK di provinsi tersebut akan daya tampung Peserta Didik Baru (PDB) di SMK negeri dari 22% menjadi 45% pada 2022.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan upaya tersebut dilakukan dengan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) sebanyak 42 unit dan membangun ruang kelas baru.
“Kami berencana meningkatkan porsi siswa SMK dari 22% menjadi 45%, itu artinya sampai dengan periode 2022 akan ada pembangunan 42 SMK baru dan juga penambahan kapasitas kelasnya,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (2/7/2018).
Selain itu, Anies menambahkan pemerintah daerah mendorong terbentuknya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pendidikan pada SMK negeri untuk mengoptimalkan penyelenggaraan teaching factory sebagai pendekatan pembelajaran berbasis industri di SMK.
“Kami akan membentuk BLUD khusus untuk kebutuhan pengelolaan SMK ini, jadi harapannya nanti pengelolaan keuangannya itu jauh lebih efisien dan efektif. Kami juga akan ada program piloting, yang sekarang sudah berjalan akan kami perluas lagi. Harapannya nanti SMK di Jakarta bisa menjadi percontohan,” tuturnya.
Proses pembelajaran SMK di Jakarta akan disusun dengan program dual track. Para siswa SMK akan diajak belajar di sekolah dan juga di dunia usaha dan dunia industri dengan pengaturan yang berbeda-beda sesuai dengan sektor yang dijalankan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan dukungannya kepada upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menjadi salah satu daerah percontohan Revitalisasi SMK.
“Saya sangat mendukung DKI Jakarta menjadi Pilot Project revitalisasi SMK yang nantinya akan menjadi contoh provinsi-provinsi lainnya,” ujarnya.