Bisnis.com, JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta mengimbau perusahaan penyedia jasa transportasi daring untuk menyiapkan lahan parkir bagi driver agar tidak mengganggu lalu lintas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memanggil perusahaan layanan ojek online untuk merumuskan tentang lahan parkir. Hal ini karena driver online kerap menunggu orderan konsumen di bahu jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.
Dia menyebutkan bahwa menurut catatan dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta saat ini ada 90 titik lokasi yang menjadi tempat penjemputan dan penurunan yang dikelola oleh Grab. Sedangkan disiapkan oleh Go-Jek hanya enam lokasi.
"Yang akan dibicarakan dengan pengelola ojek [online] adalah penentuan titik-titik spot di mana tidak bisa dilakukan penurunan atau penjemputan penumpang," kata Anies, Selasa (24/7/2018).
Menurutnya, Pemprov DKI akan memberikan contoh dari penyediaan lahan parkir ini. "Kami nanti di kantor Pemprov dan kantor-kantor Pemprov lainnya akan siapkan untuk parkir ini sebagai contoh supaya gedung-gedung yang lain di Jakarta [meniru kebijakan ini]," ungkapnya.
Rencananya, Pemprov DKI akan membangun tempat antar-jemput seperti ini di PD Pasar Jaya, rumah sakit, kantor pemerintahan, terminal, dan lain-lain. "Kita akan berikan instruksi untuk disiapkan area drop off karena itu umumnya dilakukan pada pagi dan sore [jam sibuk] karena selebihnya tidak terlalu mengganggu [lalu lintas]," ujarnya.