Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ini nama Pelican Crossing kembali ramai disebut karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membongkar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Bundaran HI.
Pembongkaran tersebut dilakukan karena menurut Anies, JPO tersebut menutupi patung Selamat Datang. Seperti yang diketahui, patung Selamat Datang dibuat untuk penyambut peserta Asian Games pada tahun 1962.
Melihat aktivitas lalu lintas di Jalan MH. Thamrin yang cukup padat, untuk tetap menjaga keselamatan pejalan kaki saat menyeberang, dan patung Selamat Datang terlihat, maka fungsi JPO akan digantikan dengan Pelican Crossing.
Pelican Crossing berasal dari Pedestrian Light Control disingkat jadi Pelican, merupakan fasilitas penyeberangan yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas dan juga suara.
Biasanya dilengkapi dengan tombol untuk mengaktifkan lampu lalu lintas, bila tombol dipencet maka beberapa saat kemudian lampu bagi pejalan kaki diaktifkan dan menjadi hijau bagi pejalan kaki, dan merah untuk lalu lintas kendaraan.
Metode Pelican Crossing sudah diterapkan di Inggris sejak 1969. Di Indonesia sendiri metode ini juga sudah ada sejak lama.
Baca Juga
Cara kerja Pelican Crossing ini sebenarnya sangat sederhana. Alat ini bekerja seperti halnya lampu lalu lintas biasa dengan lampu merah, kuning, hijau dengan kaidahnya.
Hal yang membedakannya adalah lampu ini dapat dikendalikan sesuai dengan kebutuhan penyeberang jalan melalui tombol khusus yang tersedia.
Ketika tidak ada penyeberang jalan lampu ini hanya berkedip pada lampu warna kuning. Namun setelah penyeberang menekan tombol khusus yang berada di tiang Pelican Crossing lampu akan berubah jadi merah.