Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin mengatakan PT Jakarta Propertindo tak hanya menyelesaikan sarana dan prasarana kereta ringan (light rail transit/LRT) fase I rute Velodrome-Kelapa Gading, tetapi juga menyiapkan fasilitas komersial.
"Kami berencana untuk membangun apartemen dan pusat perbelanjaan di dalam lokasi depo LRT di Jalan Pegangsaan II. Konsepnya sudah ada, tinggal tunggu eksekusi," katanya, Rabu (19/12/2018).
Dia mengatakan bakal membangun setidaknya tiga menara (tower) apartemen yang terdiri dari 500 unit. Di bawah hunian vertikal, disiapkan pusat perbelanjaan dan area komersial. Menurutnya, kombinasi antara stasiun-depo LRT, apartemen, dan pusat perbelanjaan akan membuat wilayah tersebut menjadi percontohan transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan mixed used di DKI Jakarta.
Bahkan, konsep tersebut tidak dimiliki oleh moda transportasi lain misalnya Kereta Commuterline Indonesia (KCI) maupun Moda Raya Terpadu (MRT).
"Kalau dilihat pembangunan TOD MRT itu berada di luar depo, jadi terpisah lokasinya. Nah, kalau LRT Jakarta masih dalam satu kawasan. Konsep hunian seperti ini pasti dicari karena benar-benar terintegrasi dengan stasiun," jelasnya.
Meski demikian, Iwan belum bisa menjabarkan dengan detil kapan Jakpro akan memulai pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan tersebut. Pasalnya, BUMD DKI itu saat ini masih berkonsentrasi untuk menyelesaikan sarana dan prasarana untuk menunjang operasional LRT Jakarta secara komersial pada tahun depan, termasuk penyelesaian depo yang baru berkisar 85%.
Dia mengatakan perencanaan atau desain pembangunan apartemen dan ruang bisnis di depo Pegangsaan baru bisa terlaksana jika telah disetujui oleh Pemprov DKI.
"Kami akan paparkan dulu proposal perencanaan. Ini penting untuk memastikan konsep apartemen yang akan dibangun, apakah sepenuhnya komersial atau ada yang subsidi, yaitu masuk dalam program DP Rp0," imbuhnya.