Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bakal melanjutkan penertiban untuk preman atau pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meskipun, sempat terjadi bentrokan antara preman dan Satpol PP pada minggu lalu.
"Jadi penertiban akan jalan terus. Kami akan lakukan dengan profesional. Saya minta masyarakat beri apresiasi kepada mereka [pertugas Satpol PP] di lapangan," kata Anies di Balai Kota DKI, Senin (21/1/2019).
Anies menuturkan untuk kericuhan yang sempat terjadi beberapa hari yang lalu sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Anies berharap penangkapan tiga oknum yang diduga menjadi provokator menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Menurut Anies, siapapun walau posisinya sebagai pihak yang lemah tetap harus ditindak apabila terbukti melakukan kesalahan. Dia lantas menganalogikan penertiban di Tanah Abang dengan konflik yang acap kali terjadi antara pengemudi motor dan mobil di jalanan.
"Seringkali kalau [pengemudi] sepeda ketemu motor yang salah motor. Kalau motor bergesekan dengan mobil yang salah mobil. Jangan [dilihat] ukurannya, tetapi ketertibannya," ungkap Anies.
Anies juga mengancam bahwa semua pihak yang melanggar aturan, yaitu Perda dan Pergub, akan ditindak oleh petugas Satpol PP. Namun, jika pelanggaran menyangkut hukum pidana, maka kepolisian turun tangan.
"Pokoknya kalau preman tidak usah didekati, ya aturannya di sini tidak ada premanisme. Titik," ujar Anies.
Seperti diketahui, terjadi kericuhan antara Satpol PP dan Preman di kawasan perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (17/1/2019). Kericuhan terjadi setelah Satpol PP melakukan penertiban atau razia terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di badan jalan.
Berdasarkan video yang diunggah oleh akun Instagram @jktinfo, terlihat puluhan warga yang diduga bagian dari preman melempari mobil Satpol PP dengan batu dan kayu. Mobil yang ditunggangi oleh petugas Satpol PP tersebut mengangkut gerobak-gerobak kayu milik PKL yang terjaring razia.