Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Intensif Persiapkan Operasional LRT Jakarta

Seiring dengan semakin dekatnya pengoperasian LRT Jakarta, Pemprov DKI Jakarta intensif mengadakan pembahasan kesiapan operasionalnya.
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA–Seiring dengan semakin dekatnya pengoperasian LRT Jakarta, Pemprov DKI Jakarta intensif mengadakan pembahasan kesiapan operasionalnya.

Menurut Plt. Kepala Dinas Perhubungan Sigit Wijatmoko masih ada beberapa problem yang belum diselesaikan LRT Jakarta yaitu power loss di Stasiun Velodrome dan lebar track.

Power loss yang terjadi di Stasiun Velodrome berpengaruh pada grafik perjalanan kereta (GPK). Sedangkan terkait lebar track, menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sekarang masih ada beberapa track yang lebarnya belum sesuai dengan basic design yang diajukan di awal.

Terkait hal tersebut, Dishub DKI Jakarta sedang membantu LRT Jakarta melancarkan sertifikasi-sertifikasi yang diperlukan agar memenuhi syarat-syarat operasi.

Sigit menyebutkan SDM LRT Jakarta mulai dari masinis hingga petugas sudah mendapatkan sertifikasi dari Kemenhub.

Dalam rangka menyokong beroperasi LRT Jakarta, PT TransJakarta meluncurkan Jak Lingko rute Pulogadung-Pasar Senen via Kelapa Gading atau JAK24 yang mulai beroperasi per Kamis (14/2/2019).

"Kita campaign-nya adalah orang menggunakan LRT Jakarta bisa mengakses menggunakan Jak Lingko," tutur Sigit, Kamis (14/2/2019).

Selain integrasi sarana prasarana melalui Jak Lingko, integrasi fisik juga dilakukan dengan menghubungkan Halte Pemuda Rawamangun dengan Stasiun Velodrome milik LRT Jakarta melalui skybridge. Adapun skybridge tersebut ditargetkan selesai pada April 2019.

Menurut Sigit, masing-masing BUMD pengelola transportasi pada hakikatnya sudah siap dan memiliki konsep atas pengoperasian moda transportasinya masing-masing. Namun, masih diperlukan sinkronisasi antarmoda agar ketiganya bisa berjalan bersamaan.

Pemprov DKI Jakarta pun hingga sekarang masih perlu menyelesaikan masalah kekosongan wewenang atas aspek-aspek tertentu menjelang pengoperasian LRT Jakarta serta MRT.

Sigit pun mecontohkan wilayah-wilayah di bawah jalur LRT Jakarta serta MRT yang tidak berada di dalam standar pelayanan minimum (SPM) dari jasa yang disediakan BUMD.

"Selama ini kan SPM kami sesuai dengan permenhub itu pada stasiun kemudian pelayanan pada kereta atau sarana, tapi di kawasan bawah jalur belum ada," tutur Sigit.

Hal itu terjadi karena wilayah bawah jalur tidak termasuk dalam daerah lingkup kerja stasiun, sehingga masih ada kekosongan terkait siapa yang bertanggung jawab.

Meski pun berdasarkan keterangan Direktur Proyek LRT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin LRT Jakarta telah siap 99%, Sigit enggan mengungkapkan tanggal pasti beroperasinya LRT Jakarta.

Selama ini diketahui LRT Jakarta ditarget beroperasi secara komersial pada Februari 2019.

Sebagai perbandingan, PT MRT Jakarta telah mengumumkan akan beroperasi secara komersial antara 24 - 31 Maret 2019.

Pada 12 Maret 2019 PT MRT Jakarta pun akan mengadakan uji coba dan terbuka bagi masyarakat umum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper