Bisnis.com, JAKARTA–Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin mengubah penataan perlintasan sebidang atau perpotongan antara jalur kereta api dengan jalan raya, guna mempercepat perjalanan moda angkutan kereta.
Menurut Anies, pertemuan antara rel dengan jalan raya tersebut menyebabkan kereta api harus bergantian dengan kendaraan di jalan raya, sehingga memperlambat laju kereta.
"Perlintasan sebidang itu membuat kereta tidak bisa berjalan dengan headway [waktu antara dua sarana angkutan untuk melewati suatu titik] yang pendek," kata Anies, Rabu (20/3/2019).
Lebih lanjut, apabila rel dinaikkan maka headway atau jarak antarkereta bisa dipangkas hingga 5 menit karena kereta tidak perlu lagi bertemu dengan lalu lintas jalan raya.
"Jadi Jakarta ada 27 km lintasan yang sebidang ini akan dinaikkan. Itu termasuk dalam anggaran Rp571 triliun," katanya.
Untuk diketahui, setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Anies mengatakan diperlukan dana sebesar Rp571 triliun untuk percepatan pembangunan infrastruktur dasar di DKI Jakarta.
Infrastruktur dasar tersebut meliputi pembangunan transportasi massal seperti MRT dari saat ini 16 km menjadi 223 km. Pembangunan LRT dari 5,8 km saat ini menjadi 116 km, perpanjangan TransJakarta dari saat ini 431 km menjadi 2.149 km. Juga akan dilakukan pengangkatan jalur kereta yang ada di Jakarta menjadi jalur melayang.
Selain itu, DKI Jakarta juga mengusulkan kemudahan akses air bersih dari saat ini 60% masyarakat menjadi 100% masyarakat, jaringan pengelolaan limbah dari 14% menjadi 81% serta penyediaan 600.000 unit rumah baru.
Pekerjaan ini pun ditargetkan akan selesai dalam jangka waktu 10 tahun hingga 2029.