Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tegaskan pentingnya membangun sistem kesehatan perkotaan. Hal ini disampaikan ketika Anies membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) DKI Jakarta 2019.
"Kita anggota G20, anggota U20. Termasuk salah satu kota yang besar dalam konstelasi dunia. Indikator-indikator sosialnya harus sebaik indikator ekonominya," kata Anies, Selasa (9/4/2019).
Dalam sambutannya, Anies menyoroti pertumbuhan indikator sosial yang tidak sejajar dengan pertumbuhan indikator ekonomi
"Secara perekonomian, kita anggota klub 20 terbesar dunia. Masuk indikator kesehatan, indikator pendidikan, indikator kemiskinan, indikator ketimpangan, kita tidak termasuk klub 20 besar. Kita berada di bawah," sambungnya.
Untuk itu, Anies mengarahkan agar jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk lebih berani berkolaborasi dengan masyarakat dan berani merumuskan masalah sesuai dengan kenyataan yang terdapat di lapangan.
Solusi yang dihadirkan melalui penyelenggaraan sistem kesehatan di DKI Jakarta harus sesuai dengan perspektif dan kebutuhan masyarakat agar kebijakan yang dikeluarkan bisa dirasakan manfaatnya.
Anies pun mengusulkan three system approach yang menurutnya bakal mampu menghadirkan pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas.
Adapun tiga pendekatan yang yang dimaksud adalah analytic, best practice, dan adaption.
Analytic adalah pencatatan dan analisis dari semua data dan bukti lapangan terkait masalah dan pelayanan kesehatan yang kedepannya dapat digunakan sebagai landasan perumusan kebijakan.
Best practice adalah upaya untuk terus berinovasi melalui perubahan cara berpikir. "Sektor kesehatan itu salah satu tempat dimana seleksinya cukup ketat untuk berada di sini. Karena itu, tempat ini seharusnya bisa menjadi home of innovation bagi Ibukota kita. Harusnya bisa," ujar Anies.
Terakhir, adoption adalah upaya untuk segera mengadopsi inovasi yang baik dan bermanfaat. "Jangan sampai iklimnya justru membuat orang kalau inovatif malah terhambat. Tidak boleh. Kalau inovatif, justru harus didorong untuk maju," lanjut Anies.
Untuk diketahui, Raker Kesda 2019 ini memfokuskan beberapa masalah antara lain:
1. Meningkatkan pencapaian target SPM bidang kesehatan;
2. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Neonatal (AKI-AKN);
3. Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM);
4. Menurunkan prevalensi stunting;
5. Mempercepat eliminasi tuberkulosis;
6. Meningkatkan cakupan dan mutu imunisasi; serta
7. Meningkatkan komitmen lintas sektor untuk turut berperan serta dalam meningkatkan derajat kesehatan.