Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melalui Jakarta Investment Center (JIC) memfasilitasi Singapore Business Federation (SBF) untuk berinvestasi di DKI Jakarta.
SBF adalah perhimpunan pengusaha Singapura yang bergerak di bidang perdagangan, investasi, dan hubungan industri.
Melalui JIC, DPMPTSP menawarkan investasi di DKI Jakarta untuk proyek-proyek potensial di sektor transportasi, properti, dan telekomunikasi serta menjembatani calon investor dengan BUMD pengelola proyek.
Adapun 15 proyek potensial yang ditawarkan antara lain pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Lebak Bulus; Sentra Primer Tanah Abang milik PD Sarana Jaya; Jakpro Waterfront City milik PT Jakarta Propertindo (Jakpro); Proyek Multipurpose Dock, Water Treatment Plan, Hunian Sarang Bango, dan Area Development milik PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN); serta Data Center, Digital Signage, Electronic Road Pricing, GPON Office and HRB, Internet Service Provider, Smart Stadium, IOT Platform, dan Tower Provider milik Gunung Kartiko.
“Masing- masing pengusaha dan pimpinan BUMD selaku pelaksana proyek tersebut memberikan paparan kepada calon investor terkait proyek- proyek yang akan digarap, lokasi proyek, luas area proyek, target waktu pengerjaan, total biaya proyek, hingga skema kerja sama yang diadakan. Diharapkan, para calon investor tersebut dapat berpartisipasi dan merealisasikan investasi di Jakarta,” kata Kepala DPMPTSP Benny Agus Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Minggu (28/4/2019).
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan angka investasi yang masuk di DKI Jakarta mencapai Rp100,2 triliun pada 2019.
Pada tahun lalu, realisasi investasi di ibu kota telah mencapai Rp114,2 triliun, meningkat 5,1% dibandingkan capaian 2017 yang menyentuh Rp108,6 triliun.