Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leonardo Dicaprio Sebut Indonesia Penghasil Sampah Plastik Terbesar Kedua di Dunia

Dokumentasi truk sampah DKI Jakarta melintas di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/11)./Antara
Dokumentasi truk sampah DKI Jakarta melintas di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/11)./Antara

Polusi Berkurang

Masyarakat yang berdomisili di sekitar TPST Bantargebang mengakui upaya operator dalam mengelola sampah DKI menunjukkan peningkatan efek positif terhadap jangkauan radius bau sampah yang makin berkurang.

Warga RT 02/RW04, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Arisanto (32), mengatakan beberapa tahun lalu hampir setiap hari bau sampah menyeruak masuk ke setiap ruangan rumahnya yang berjarak sekitar 8 kilometer dari TPST Bantargebang.

Saat ini pria yang bekerja di perusahaan swasta Kota Bekasi itu baru merasakan aroma sampah yang cukup kuat saat terjadi gerimis. Bau busuk sampah yang menyergap kawasan Cimuning biasanya terbawa oleh hembusan angin.

Hal senada diungkapkan Lurah Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Asep Mulyana.

"Sekarang ini bau sampahnya semakin berkurang. Akan tetapi, jangkauan bau sampah tetap tergantung arah pergerakan angin. Makin kencang anginnya mengarah ke kantor, makin kuat baunya," katanya.

Asep mengatakan bahwa kualitas fisik truk sampah DKI yang rutin melintas di wilayahnya juga makin membaik. Jika pada tahun 2017 mayoritas truk sampah masih menggunakan jenis konvensional bak terbuka, saat ini sebagian besar sudah mengadopsi compactor dengan bagian bak yang tertutup rapat.

Jenis compactor, kata Asep, lebih ramah lingkungan karena bak yang tertutup sehingga tidak meninggalkan air licit di jalan.

Upaya meminimalisasi sebaran bau sampah dilakukan oleh operator melalui sejumlah cara, di antaranya berupa coversoil pada landfill untuk menekan perkembangbiakan vector penyakit, mengurangi potensi longsor, serta mengurangi bau.

Metode coversoil dilakukan dengan cara pemberian tanah di atas gundukan sampah untuk mengurangi polusi bau, sedangkan air licit diolah melalui instalasi pengolahan air sampah (IPAS) berkapasitas tampung 20.800 meter kubik.

Apa yang dilakukan Pemprov DKI dalam menanggulangi masalah sampah boleh jadi kecil skalanya di mata dunia.

Akan tetapi, rintisan tak bisa dimungkiri memberikan sumbangsih tersendiri di tengah setumpuk persoalan pengelolaan sampah yang menjadi perhatian masyarakat dunia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Pemulung
Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper