Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permudah Penumpang, Pemprov DKI Sebar Papan Info Transportasi Massal Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) berkomitmen melengkapi halte-halte koridor NonBus Rapid Transit (BRT) dengan papan informasi transportasi publik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya melengkapi halte-halte koridor NonBus Rapid Transit (BRT) dengan papan informasi transportasi publik/doc. Humas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya melengkapi halte-halte koridor NonBus Rapid Transit (BRT) dengan papan informasi transportasi publik/doc. Humas

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) berkomitmen melengkapi halte-halte koridor NonBus Rapid Transit (BRT) dengan papan informasi transportasi publik.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasang sendiri peta, penanda, dan penunjuk jalan, serta poster ini, dimulai dari 28 koridor nonBRT Gelora Bung Karno, Jalan Sudirman, Selasa (13/8/2019). Setelah itu, secara bertahap info transportasi publik ini akan dipasang di 27 halte lainnya.

Harapannya, informasi berupa peta, penanda (signage), dan penunjuk jalan (wayfinding) untuk memudahkan masyarakat maupun turis mancanegara dalam menggunakan kendaraan umum di Jakarta.

Anies menyampaikan pemasangan informasi transportasi publik ini merupakan kolaborasi yang serius antara Pemerintah dengan warga dalam mewujudkan konsep City 4.0 di Ibu Kota.

Apalagi, untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global, pemasangan informasi dengan dua bahasa ini diharapkan dapat memudahkan warga dan tamu untuk berkendara dengan transportasi umum di Jakarta. 

“Di sinilah kekuatan sebuah kolaborasi. Civil Society, masyarakat memiliki pada aspek inovasi kreativitas. Tetapi, mereka tidak memiliki kemampuan dan wewenang untuk menggandakan. Di sisi lain, kekuatan Pemerintah ada pada kemampuan untuk membesarkan, menggandakan dan wewenang. Keduanya digabungkan. Yang satu membawa inovasi kreativitas, yang pihak satunya membawa wewenang dan kemampuan menggandakan," ungkap Anies.

Kolaborasi ini juga melibatkan beberapa dinas dan unsur terkait, seperti Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, PT Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan komunitas kreatif Kreavi. 

"Karena itulah, kemudian, signage menjadi salah satu simbol dari kolaborasi yang dibangun di Jakarta, bukan pemerintah bekerja sendiri, tapi pemerintah bekerja bersama masyarakat menyelesaikan masalah yang ada di kota ini,” tambah Anies.

Penyediaan informasi untuk pengguna transportasi publik ini dirasa penting, mengingat kebijakan pembatasan kendaraan bermotor di ruas jalan Jakarta diperluas dengan penerapan Sistem Ganjil–Genap untuk mengurangi polusi udara Ibu Kota.

Kini, masyarakat tidak hanya dimudahkan dalam menggunakan transportasi publik yang terintegrasi, tetapi juga tersedia informasi seputar transportasi publik yang dapat diakses oleh masyarakat. 

“Peta yang dipasang adalah peta yang mengintegrasikan semua moda transportasi umum. Peta ini bukan peta satu moda, tapi semua moda. Pesannya adalah integrasi antar moda di Jakarta makin hari makin lengkap, makin komplet, dan ini tujuannya untuk masyarakat," jelas Anies.

"Kita tidak lagi berpikir tentang tiap-tiap modanya, tapi seluruh moda. Karena bagi masyarakat, apakah dia menggunakan angkutan bus, ataupun mikro bus, ataupun MRT, atau LRT, semuanya adalah angkutan umum. Jadi, ini adalah sebuah babak baru pengintegrasian,” tambahnya.

Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta selalu membuka diri dan berupaya mengirimkan pesan positif bahwa Pemerintah tidak merasa sebagai pihak yang paling mengetahui dan paling bisa menyelesaikan berbagai masalah di wilayahnya.

Setiap gagasan inovasi yang menjadi solusi permasalahan kota, dengan senang hati akan digandakan oleh Pemprov DKI Jakarta, untuk dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.

Bahkan, Anies mengimbau info soal transportasi massal di Jakarta dikirimkan ke sekolah-sekolah, untuk mendorong anak-anak menggunakan transportasi umum dibandingkan transportasi pribadi ataupun kendaraan umum yang non-massal.

"Dengan cara seperti itu, maka semangat untuk mendorong penggunaan transportasi umum massal ini akan meluas, Insya Allah,” tambah Anies.

Dalam kesempatan yang sama, Adriansyah Yasin Sulaeman dari FDTJ mengungkapkan, pihaknya ingin masyarakat dapat lebih nyaman ketika beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik massal. Langkah konret yang menjadi kolaborasi nyata dari Pemerintah, BUMD Transportasi, dan masyarakat ini menjadi babak baru dalam penyediaan papan informasi transportasi umum secara terintegrasi untuk menjangkau seluruh wilayah Jakarta.

“Dan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut selain pilihan moda, juga penyediaan informasi. Orang tidak akan mau beralih ke bus atau kereta kalau mereka tidak tahu bus apa yang berhenti di area sekitar rumah atau kantor mereka, padahal saat ini pilihan bertransportasi publik di Jakarta sudah sangat banyak dan untuk beberapa rute sangat bisa diandalkan," ujar Yasin.

"Karena itu, kami menyambut positif ajakan Pemprov DKI Jakarta serta perusahaan transportasi di bawahnya untuk kolaborasi memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper