Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut program Lebaran Anak Yatim dan Berbagi Piring patut mendapat apreasiasi, sebab menjadi terobosan baru dalam hal memberikan santunan kepada para anak yatim dan dhuafa.
“Ketika bicara tentang menyantuni anak yatim, ini salah satu peran yang berlangsung ribuan tahun. Kita sering melakukan ini dengan cara yang sama dan biasa kita kerjakan. Hari ini kita masuki babak baru, terobosan menyantuni anak yatim dengan cara baru. Inilah tanda kemajuan dan tanda kita mengatasi perubahan dengan cara berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya Sabtu (14/9/2019).
Untuk diketahui, Lebaran Anak Yatim terbagi menjadi dua segmen. Pertama, kegiatan jamuan makan siang untuk 4.200 anak yatim di 59 restiran di seluruh wilayah DKI Jakarta yang diisi dengan cara edukatif dan inspiratif.
Kegiatan kedua yang akan dilakukan bertajuk Wisata Ceria. Sebanyak 1.000 anak yatim dan pendampingnya akan berwisata ke lokasi wisata milik Pemprov DKI Jakarta yaitu Taman Margasatwa Ragunan dan kawasan wisata Ancol. Mereka bermain bersama tokoh artis cilik dan menghibur mereka.
“Ini tugas kita bersama untuk membantu masyarakat yang prasejahtera. Siapa saja bisa ikut menjadi donatur, termasuk resto dan warung yang akan jadi fasilitator. Kita apresiasi seluruh pihak yang terlibat, termasuk pemilik warung dan resto. Semoga usaha mereka makin maju dan membuka pintu rejeki lainnya,” tutur Anies.
Lebaran Anak Yatim biasa dilakukan sebagai bagian dari peringatan Muharram di Jakarta. Namun, konsep yang diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun ini mengikutsertakan anak yatim dari berbagai agama dan suku dengan membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian dalam kegiatan berbagi ini.
Adapun, untuk Program Berbagi Piring, merupakan program berbagi makanan dengan melibatkan pihak swasta dan masyarakat. Sebanyak 1.000 piring makanan didistribusikan ke warung-warung makan yang sudah bersedia terlibat dalam program ini.
Pada tahap awal, 240 rumah makan bersedia mendukung program ini, bahkan mereka ikut menyumbang beberapa piring di rumah makannya masing-masing setiap hari.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah memang merencanakan bahwa perayaan Lebaran Anak Yatim tahun ini digelar dengan cara yang berbeda.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta, Sektor Swasta, dan masyarakat, mengadakan kegiatan untuk total 5.200 anak yatim yang dilaksanakan pada Sabtu (14/9/2019).
Saefullah menyampaikan peserta merupakan anak yatim dari berbagai agama dan suku di seluruh wilayah DKI Jakarta. Sebanyak 4.200 anak dipilih melalui Baznas Bazis Kota DKI Jakarta yang telah diverifikasi oleh RT/RW dan unsur Pemerintah Kota yang kemudian dikirimkan ke Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta untuk verifikasi akhir.
Sementara 1.000 lainnya terdiri dari anak yatim yang tinggal di 46 panti asuhan milik Pemprov DKI Jakarta maupun swasta yang didata oleh Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Sebanyak 5.200 anak yatim tersebut juga akan mendapatkan santunan masing-masing Rp1 juta.
"Ini bagian dari peringatan Muharam, karena setiap tanggal 10 Muharam di Jakarta selalu dilaksanakan Lebaran Anak Yatim. Anak yatim kita tahu sebagai anak yang kekurangan. Maka, Pemprov DKI Jakarta melaksanakan program ini yang rencananya kita teruskan ke depannya," ujar Saefullah.
Kemudian, Kepala Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta Lutfi Fattullah menambahkan selain Lebaran Anak Yatim dengan dua segmen acara tersebut, Pemprov DKI Jakarta bersama Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta akan mengadakan Program Berbagi Piring yang bisa dimanfaatkan oleh warga Jakarta.
“Mekanismenya, Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta akan menyediakan 1.000 piring makanan yang didistribusikan ke warung/rumah makan yang telah bersedia mendukung program ini. Pada tahap awal dilakukan kerja sama dengan 100 masjid dan 240 warung/rumah makan,” ujar Lutfi.
Tujuan program ini adalah membantu orang-orang kurang mampu untuk mendapatkan kebutuhan pokok mereka, yaitu makanan siap santap, sehingga tidak ada lagi masyarakat Jakarta yang tidak bisa makan.
Lewat program ini juga masyarakat bisa ikut terlibat membantu masyarakat kurang mampu dengan menyumbang satu piring atau lebih melalui Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta. Nilai makanan yang didapat oleh para penerima manfaat program ini adalah sebesar Rp15.000 setiap piringnya.
Selanjutnya, Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta akan menyeleksi masyarakat kurang mampu yang bisa mendapatkan manfaat dari program ini, berdasarkan data dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan RT/RW setempat, khususnya mereka yang sudah mendapat kartu jaminan sosial, seperti Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ).
Nantinya, kartu tersebut akan diberi QR Code ‘Bagi Piring’ yang bisa dipergunakan untuk makan secara gratis di warung-warung makan yang sudah bekerja sama dengan program ini.