Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menegaskan tak membangun trotoar yang berada di tengah jalan Kalimalang, Jakarta Timur.
Menurutnya, pihak yang bertanggung jawab adalah operator jalan tol Bekasi Cawang, Kampung Melayu (Becakayu).
"Proyek tol Becakayu kan dari Kementerian PUPR. Operatornya Wijaya Karya [PT Wijaya Karya Tbk.]. Jika kewenangan Pemprov DKI akan saya bongkar karena tidak ada trotoar di tengah jalan," ujarnya, Senin (16/9/2019).
Dia menuturkan trotoar seharusnya berada di sisi jalan. Jika ada rute setapak di tengah jalan maka itu berfungsi sebagai separator, bukan tempat bagi pejalan kaki.
Hari juga merasa heran karena lahan yang berada di sisi jalan justru masih berbentuk tanah kosong dan dijadikan tempat parkir mobil. Meski menyalahi aturan, dia tak bisa membongkar trotoar di tengah jalan Kalimalang.
Rencananya, Pemprov DKI akan menggelar rapat dengan perwakilan Kementerian PU PR dan operator tol Becakayu untuk mencari solusi terkait permasalahan tersebut dalam beberapa hari mendatang.
"Saya akan pastikan Rabu nanti. Kalau dia [Waskita Karya] yang bangun, masa saya yang bongkar? Saya gak mau bongkar aset orang. Memotong [kabel] kemarin saja ramai, apalagi bongkar yang itu [trotoar]," imbuhnya.
Jika pada umumnya pedestrian terletak di tepi jalan, trotoar di Jalan Raya Kalimalang justru berada di tengah jalan. Trotoar tak lazim itu letaknya ada di badan jalan yang berada di dekat area Tol Becakayu.