Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Bocoran Rancangan Sirkuit Formula E

Setelah Jakarta secara resmi dipastikan menjadi tuan rumah Formula E, rancangan sirkuit yang rencananya berada di kawasan Monas hingga kini masih meniadi rahasia.
Laga Formula E di jalanan Brooklyn, New York, AS pada Minggu (14/7/2019). Berbeda dengan ajang Formula 1, balapan ini menggunakan mobil bertenaga listrik dan digelar di jalanan kota./USA Today Sports via Reuters
Laga Formula E di jalanan Brooklyn, New York, AS pada Minggu (14/7/2019). Berbeda dengan ajang Formula 1, balapan ini menggunakan mobil bertenaga listrik dan digelar di jalanan kota./USA Today Sports via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah Jakarta secara resmi dipastikan menjadi tuan rumah Formula E, rancangan sirkuit yang rencananya berada di kawasan Monas hingga kini masih meniadi rahasia.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sadikin Aksa memberikan sedikit gambaran mengenai karakteristik sirkuit ajang balap mobil listrik internasional tersebut.

"Sirkuit ini dibuat seminim mungkin mengganggu lalu lintas. Jadi, mungkin jalan raya yang dipakai cuma satu. Tapi ini masih rahasia ya, sampai diumumkan," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (25/9/2019).

Menurut Sadikin, sirkuit Jakarta akan dirancang oleh Hermann Tilke, yang telah kaya pengalaman di dunia perancangan sirkuit, seperti sirkuit Marina Bay Singapura. Bedanya, sirkuit di Monas ini tak akan banyak menutup jalan raya.

Sadikin menjelaskan sirkuit berlisensi Grade 3 ini akan memiliki panjang sirkuit berkisar 2,7 km sampai 3 km dengan 11-12 tikungan.

"Juga memiliki pengereman hard brake karena mereka bisa dengan mengerem itu mengisi baterai. Jadi hard brake itu justru sengaja dibuat. Bukan hanya untuk seru-seruan. Tapi untuk ngisi baterai. Jadi banyak orang nggak ngerti karena terlalu teknis dalam pendesainan sirkuit," tambahnya.

Menurut Sadikin, lokasi sirkuit yang berada di Monas sangat strategis untuk mengakomodir para penonton dengan transportasi umum. Sebab, bisa memanfaatkan transportasi massal yang dekat dengan Gambir, Stasiun MRT Bundaran HI, dan banyaknya halte Transjakarta.

Adapun, menurut beleid rencana pembangunan sarana-prasarana jalan untuk sirkuit yang diterima Bisnis, disebutkan ada dua pilihan sirkuit yang potensial.

Yang pertama, melibatkan jalan Jl Silang Merdeka Tenggara, Jl Medan Merdeka Timur, Jl M. Ridwan Rais, Jl Arief Rachman, Jl Hakim, putaran Tugu Tani, dan Jl Medan Merdeka Selatan. Yang kedua, Silang Monas Tenggara Monas, Jl Silang Merdeka Tenggara, Jl Medan Merdeka Timur, Jl Ridwan Rais – Jl Medan Merdeka Selatan, Silang Merdeka Barat Daya Monas, dan pelataran Merdeka Monas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper