Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSI Kecewa dengan Kinerja Anak Buah Anies Baswedan

Anggota Komisi C dari Fraksi PSI Anthony W. Probowo merasa kecewa dengan kinerja anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
 Anggota Komisi C DPRD DKI dari Fraksi PSI Anthony W. Probowo./Twitter@psi_id
Anggota Komisi C DPRD DKI dari Fraksi PSI Anthony W. Probowo./Twitter@psi_id

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi C DPRD DKI  dari Fraksi PSI Anthony W. Probowo merasa kecewa dengan kinerja anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anthony mengungkapkan kekecewaannya saat melakukan rapat pembahasan Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2020 terkait keuangan daerah. Dia melayangkan kritik soal dokumen rapat yang diberikan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Saya merasa kecewa. Saya ingin sekali dalam setiap rapat kita itu berkualitas dari sisi pembahasan. Cuma bagaimana rapat bisa berkualitas? Mohon maaf dengan segala hormat, jika dokumen saja baru diberikan sesaat sebelum rapat," katanya di ruang rapat Komisi C DPRD DKI, Selasa (29/10/2019).

Anthony juga mempertanyakan bagaimana cara untuk mempelajari dokumen yang jumlahnya sangat banyak dan detail soal anggaran, apabila SKPD baru memberikan beberapa menit sebelum Ketua Komisi mengetok palu tanda dimulainya rapat pembahasan APBD 2020.

Karena itu, dia meminta ke depannya pihak eksekutif dapat memberikan dokumen beberapa hari sebelum rapat. Hal itu dilakukan agar semua anggota fraksi bisa mempelajari anggaran yang diberikan secara komprehensif.

"Waktu kita sangat mahal. kita digaji oleh rakyat. Saya berharap ada efisiensi dalam setiap rapat untuk kemajuan kita bersama," imbuhnya.

Selain itu, dia juga meminta agar dokumen KUA-PPAS 2020 diberikan sampai level komponen, bukan gelondongan seperti saat ini.

Anthony menilai anggota dewan baru bisa menilai wajar atau tidaknya sebuah anggaran jika sudah mencapai level komponen, bukan kegiatan semata.

"Saya paham ini belum levelnya bicara komponen, tapi kasih kita waktu karena komponen itu sampai puluhan ribu. Kalau kita enggak diberikan excelnya, kita gak bisa baca anggaran wajar atau tidak. Gak bisa tahu masalahnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper