Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Natal dan Tahun Baru, Anies Pastikan Inflasi dan Stok Pangan Terkendali

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta menjamin pasokan stok komoditas terkendali.

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta menjamin pasokan stok komoditas terkendali.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta, pihak eksternal seperti OJK, Bank Indonesia, Bulog, Polda Metro Jaya, serta BUMD Pangan terkait, yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan PD Dharma Jaya.

"Dalam rapat itu, Alhamdulilah menyimpulkan bahwa pasokan pangan untuk akhir tahun di jakarta Insyaallah aman dan stok kita itu cukup untuk mengamankan seluruhnya sampai beberapa bulan ke depan," ujarnya selepas menghadiri acara di DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/12/2019).

"Begitu juga dengan kebutuhan. Proyeksi kebutuhan juga alhamdulillah dari satu tahun ini semua prediksi akurat, karena itu prediksi kebutuhan akhir tahun juga aman.

Jadi kesimpulannya pasokan aman, kebutuhan juga terproyeksi dengan baik, Insyaallah harga terkendali tahun ini," tambahnya.

Pemprov menjamin bahwa pemantauan pasokan bahan pangan seperti beras, telur, daging ayam, daging sapi, dan bumbu-bumbuan terus dilakukan. Para BUMD bidang pangan telah memperhitungkan dan mempersiapkan pasokan sesuai dengan kondisi dan bahkan lebih dari kebutuhannya.

Pemantauan keamanan pangan di pasar-pasar dilakukan secara rutin agar masyarakat dapat mengonsumsi pangan yang aman dari zat berbahaya dan berkualitas. Akses pangan murah bersubsidi pun terus diperluas dan mudah diperoleh oleh masyarakat.

Jalur distribusi pangan dan kebutuhan pokok juga telah dipersiapkan sehingga mudah untuk diakses masyarakat. Untuk mendukung proses distribusi dan transportasi, aparat terkait telah disiapkan instrumen untuk mempermudah kelancarannya. Sementara LPG, Pertamina dan Hiswana Migas memastikan bahwa pasokan lancar, stok cukup, dan sewaktu-waktu dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat.

"Nanti akhir tahun kita akan punya informasi lengkap mengenai inflasi kuartal ke-IV tahun 2019, dan pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-IV," tambahnya

TPID Provinsi DKI Jakarta juga melakukan inovasi dalam menjaga pasokan dan distribusi melalui beragam channel distribution, antara Iain penggunaan Rice Milling Unit (RMU), JakGrosir, Mini DC, dan JakMart akan berdampak pada efisiensi dalam tata niaga bahan pangan.

Selain itu, TPID Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh BUMD pangan melakukan perjanjian kerja sama pembelian komoditas seperti telur ayam, daging ayam, daging sapi dan sebagainya.

Perjanjian kerja sama ini memberikan manfaat besar bagi daerah sentra produksi untuk memberikan kepastian pasar dan dengan margin yang cukup sehingga memberikan insentif agar proses produksi tetap berlangsung.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo pun menjelaskan bahwa strategi kunci menangani laju inflasi di Ibu Kota adalah sinergi, inovasi, dan komunikasi yang dilakukan oleh TPID. 

"Mengingat pengendalian harga memerlukan kerja sama dan sinkronisasi langkah kebijakan dari tingkat pusat hingga daerah, serta komitmen yang kuat dalam implementasi kebijakan yang telah diputuskan. Ke depan, disusun langkah dan kebijakan konkrit guna mempermudah strategi pengendalian inflasi yang akan diimplementasikan,” terang Hamid.

Provinsi DKI Jakarta berhasil mempertahankan inflasi setelah pada Oktober 2019 sebesar 0,21 persen (m-t-m), kini pada November 2019 inflasi Ibu Kota hanya sebesar 0,19% (m-t-m).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo optimistis bahwa atas capaian ini, Ibu Kota sanggup mendukung pencapaian target sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen ± 1 persen.  

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK tahun kalendar sampai dengan November 2019 tercatat sebesar 2,92 persen (y-t-d), atau secara tahunan sebesar 3,53 persen (y-o-y).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler