Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Jakarta Optimistis Capai Ridership 150.000 Penumpang per Hari pada 2021

Selepas menggelar diskusi evaluasi 9 bulan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta beroperasi, PT MRT Jakarta optimistis mampu terus mendongkrak jumlah penumpang.
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Selepas menggelar diskusi evaluasi 9 bulan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta beroperasi, PT MRT Jakarta optimistis mampu terus mendongkrak jumlah penumpang.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi menjelaskan bahwa syaratnya, yakni dukungan semua pihak.

“Maka, gelaran diskusi publik merupakan mekanisme untuk mengumpulkan informasi dan rekomendasi yang nantinya akan digunakan untuk peningkatan layanan pelanggan agar jumlah penumpang meningkat," ujar Effendi dalam keterangan resminya, Kamis (12/12/2019).

"Narasumber dan peserta diskusi memberikan respons dan rekomendasi konstruktif demi perbaikan pelayanan dan fasilitas di MRT Jakarta. Dengan begitu, diharapkan akan meningkatkan jumlah penumpang dan harapannya juga terhadap meningkatnya kepuasan pelanggan terhadap layanan MRT Jakarta,“ tambahnya.

Effendi menjelaskan bahwa kolaborasi yang telah berjalan seperti dengan penyedia layanan ojek daring (online) dan saudara sesama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang transportasi, yakni Transjakarta (TJ).

"Jadi, catatan pentingnya, Alhamdulillah kerja sama dengan berbagai pihak baik berbuah positif. Kami target tahun 2021 bisalah, 150.000 penumpang. Asalkan ada dukungan Pemprov menaikkan tarif parkir, ERP [electronic road pricing/jalan berbayar] diterapkan. Kalau tidak, ya susah. Memang harus sedikit dipaksa untuk mau berpindah ke transportasi massal," jelasnya.

Sementara itu, dari unsur internal MRT Jakarta, Effendi mengungkap bahwa menaikkan jumlah penumpang di hari Sabtu-Minggu merupakan misi yang akan dituntaskan dalam waktu dekat.

Jumlah penumpang kala weekend di kisaran 60.000 orang inilah yang menurut Effendi menahan rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta masih di kisaran 90.000, belum tembus 100.000 penumpang per hari.

Oleh sebab itu, beberapa langkah dan kolaborasi akan dibuat. Misalnya membuat kampanye dan program-program untuk mendorong masyarakat yang menghadiri car free day (CFD) menggunakan transportasi massal.

Diskusi yang berlangsung di Hotel Grand Sahid, Rabu (11/12/2019) malam ini menghadirkan narasumber Akademisi Universitas Indonesia Alviansyah, Pendiri Forum Diskusi Transportasi Jakarta Yusa Cahya Permana, Kepala Kemitraan Strategis dan Analis Bisnis Fajar Widi, dan Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia Harya S. Dillon sebagai moderator.

Acara ini dihadiri setidaknya 50 orang dari berbagai unsur seperti Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ), Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN), Bike to Work, Koalisi Pejalan Kaki, Thisable, dan Yayasan Autism Indonesia, Holaback, dan Indonesian Railway Preservation Society (IRPS).

Turut hadir Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo yang menekankan empat hal yang harus diperhatikan sejak tahap perrencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan kontrol dalam pengelolaan transportasi publik seperti MRT Jakarta.

“Pertama, kita harus berpikir efektif. Kedua, efisien, sehingga bila kedua hal ini sudah dilaksanakan, hal ketiga, cost efficiency dan keempat, sustainability, dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

“Saat ini pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengubah paradigma membangun kota dari car oriented development menjadi transit oriented development dengan langkah seperti revitalisasi trotoar, akses first and last mile dalam bentuk jalur sepeda, serta peningkatan kualitas dan kuantitas transportasi publik, agar lebih banyak lagi masyarakat yang berpindah menjadi pengguna transportasi umum untuk kegiatan sehari-harinya,” tambahnya.

Dalam memenuhi pengoperasian dengan standar pelayanan minimum, PT MRT Jakarta mengedepankan lima pilar penting, yaitu keselamatan, keamanan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

MRT Jakarta hadir sebagai sarana yang mendukung mobilitas perkotaan dengan memperhatikan aksesibilitas dan konektivitas demi menuju transportasi publik yang inklusif serta berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper