Bisnis.com, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta mencatatkan rekor jumlah penumpang hampir 1 juta orang per hari yang dicatat pada 16 Desember 2019.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono mengatakan terjadi peningkatan jumlah penumpang yang sangat signifikan pada 2019.
"Rekor jumlah pelanggan Senin 16 Desember [sebanyak] 998.658 penumpang. Sedikit lagi menyentuh 1 juta penumpang. Alhamdulillah, ini pencapaian yang luar biasa," katanya dalam konferensi pers, Senin (30/12/2019).
Agung menuturkan jumlah penumpang Transjakarta sejak beberapa bulan silam berada pada kisaran 800.000 penumpang per hari. Oleh karena itu, realisasi penumpang hingga 998.000 penumpang merupakan pencapaian baru bagi BUMD DKI tersebut.
Menurutnya, sudah terjadi evolusi gaya hidup masyarakat sejak Transjakarta diluncurkan pada 2004 silam oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Keberadaan Transjakarta sudah mengubah pola pikir (mindset) masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Agung memperkirakan total pelanggan Transjakata hingga akhir 2019 atau selama satu tahun mencapai 263 juta. Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga
"Terjadi kenaikan hampir 40% dibandingkan tahun lalu. Jumlah kumulatif itu 189 juta penumpang pada 2018 dan 144 juta penumpang pada 2017," tuturnya.
Pada 2020, Agung berencana memperluas cakupan layanan angkutan umum berbasis bus (bus rapid transit/BRT) hingga 90 persen mengacu instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum, khususnya BRT, di Ibu Kota.
"Saat ini, layanan Transjakarta sudah menjangkau 80 persen wilayah di DKI Jakarta. Ini artinya 8 dari 10 warga sudah bisa mengakses Transjakarta. Tahun depan, target kami naikkan menjadi 90 persen," katanya.
Dia menuturkan baru 25 persen warga ibu kota yang sudah beralih menggunakan angkutan umum. Mengacu pada Instruksi Gubernur DKI No 66/2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara, Transjakarta menargetkan 30 persen penduduk dapat meninggalkan kendaraan pribadi di rumah dan memanfaatkan transportasi massal.
Berdasarkan data Transjakarta, rute BRT atau bus dalam koridor saat ini mencapai 51 rute. Jumlah tersebut naik dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak 44 rute. Sementara itu, cakupan Transjabodetabek mencapai 25 rute, wisata 7 rute, integrasi non-BRT 61 rute, feeder rusun dan angkutan gratis 23 rute.