Bisnis.com, JAKARTA — Badan SAR Nasional menegaskan bahwa kondisi ruko yang roboh di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, sebelumnya sudah dalam kondisi tidak aman untuk digunakan.
Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Budi Purnama mengatakan bahwa sebenarnya kondisi gedung sudah tidak aman untuk digunakan karena konstruksi rangka gedung tidak menyambung satu sama lain. Beton Gedung pun terlihat basah dan lapuk.
“Ini semua bangunan [ruko] sudah tidak aman. Nanti kita lakukan asesmen dari luar,” kata Budi di tempat kejadian, Senin (6/1/2020).
Untuk lebih detailnya, kata Budi, penilaian akan dilakukan oleh tim dari Kementerian PUPR.
Budi menambahkan bahwa hingga pencarian terakhir terdapat delapan korban yang terdampak langsung akibat robohnya gedung tersebut, sedangkan tiga korban lainnya yang terdampak merupakan warga yang ada di belakang gedung.
Sementara itu, Ketua Umum Asosasi Real Estat Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong menyatakan bahwa kejadian tersebut tentunya bakal membuat broker properti lebih ketat lagi sebelum membeli maupun menjual properti ke pasar.
Baca Juga
“AREBI memang selama ini sangat menaruh perhatian terhadap properti-properti yang dijual khususnya dari sisi kualitas bangunan dan kredibilitas developernya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/1/2020).
Untuk menghindari agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Lukas berharap agar Pemerintah Provinsi Kota Jakarta sebaiknya melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap kualitas dan spesifikasi setiap bangunan di wilayahnya.
“Pemkot juga diharapkan bisa lebih ketat dan benar-benar teliti saat proses pengajuan perizinan dari developer atau kontraktor,” ucapnya.