Bisnis.com, JAKARTA - Banjir di underpass atau terowongan Kemayoran, Jakarta Pusat jadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebab menjadi titik genangan air tertinggi di Ibu Kota.
Sebagai bagian penting penanganan underpass Kemayoran, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan pun memastikan jajaran dan peralatannya siaga.
"Masih seperti kemarin [personel dan peralatan penyedot air]. Sekarang ketinggian tinggal 1 meter. Kita stand by terus di sana, on call di kala darurat. Semoga tidak hujan deras lagi," ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/2/2020).
Sebelumnya, 25 personel Gulkarmat DKI terjun langsung ke lokasi, dibantu alat penyedotan air 8 mobil pemadam, 5 pompa air Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan 4 pompa air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kini, dengan adanya potensi hujan lebat yang kembali mengguyur DKI Jakarta selama bulan Februari, jajaran Pemprov DKI akan terus mengawasi Underpass Kemayoran agar genangan yang sebelumnya mencapai 4 meter tak lagi terulang.
Baca Juga
"Kalau kami berusaha menyurutkan genangan saja, dari sisi utara dan selatan, menyedot air ke saluran. Kalau teknis untuk perbaikan dari pusat dan SDA nanti yang lebih rinci," tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah pun berkunjung ke Underpass Kemayoran pada Minggu (2/2/2020).
"Ini kan memang otoritas tanggung jawan dari PPK Kemayoran tapi karena terkait kewilayahan kita partisipasi," ujarnya.
Menurutnya, drainase Kemayoran perlu adanya daerah penampung air seperti polder tersendiri, dan penambahas kapasitas pompa air.
"Terkait underpass ini kan sudah berulang, saya rasa ini harus ada perbaikan sistem, pompa di bawah harus dihitung ulang kapasitasnya harus diitung debit airnya. Saya rasa harus dilebihkan kapasitasnya," tambahnya.
Saefullah mengaku akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membantu pengerjaan infrastrukur. Namun, dalam waktu dekat, penanganan genangan air menurutnya lebih utama.
"Saya sudsh minta lurah, camat, Damkar kita untuk lakukan ini [penanganan]. Jangan menunggu, kerjakan saja secepatnya-cepatnya. Usahakan bisa kering, karena ini dibutuhkan warga juga," tutupnya.