Bisnis.com, JAKARTA - Banjir yang menutup underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi tontonan warga sekitar. Air setinggi lima meter telah menutup terowongan jalan itu sejak Minggu (2/2/2020).
Burhanuddin, 45 tahun, bersama istri dan anaknya sengaja datang dari rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk melihat banjir yang merendam underpass Kemayoran.
"Penasaran lihat di televisi. Jadi mau lihat langsung," kata Burhanuddin yang datang menggunakan sepeda motor.
Ia heran karena banjir di jalan lintas bawah itu tidak terjadi saat hujan ekstrem pada 1 Januari lalu. Namun underpass kebanjiran saat hujan deras mengguyur ibu kota hanya beberapa jam.
"Mungkin salurannya kotor. Tapi emang underpass ini sering banjir," ujarnya.
Warga sekitar underpass Deni Samsudin, 32 tahun, mengatakan banjir di underpass Kemayoran telah terjadi sebelum era Gubernur Sutiyoso.
Samsudin heran baru di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, banjir di underpass Kemayoran, diberitakan di media.
"Dulu kalau banjir di sini gak ramai. Baru zaman Pak Anies dibuat ramai," ujarnya.
"Saya juga aneh. Warga sini mah lihat banjir di terowongan itu sudah biasa."
Menurut dia, lokasi tersebut merupakan kewenangan dari Kementerian Sekretariat Negara, yang dikelola Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran. Jadi, sebutnya, kawasan ini bukan kewenangan Pemerintah Provinsi DKI.
"Tukang sapunya saja bukan dari tenaga kontrak Pemprov DKI. Tapi langsung di bawah PPK Kemayoran," ujarnya.
"Banjir sekarang aneh. Kok jadi ramai dan Anies yang dibawa-bawa."
Sebelum Anies menjabat gubernur, lanjut dia, banjir di kawasan ini bisa surut selama sepekan. Selain itu, warga hanya menaruh ban bekas untuk menutup jalan lintas bawah itu. Saat banjir, Deni menyebut, biasanya air yang ada di underpass dimanfaatkan untuk mencuci motor dan berenang oleh anak-anak.
"Namun sekarang diekspos besar-besaran sama media," ujarnya.
Banjir yang merendam underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, perlahan mulai surut pada Minggu (2/2/2020) malam, 2 Februari 2020. Kepala Sektor 6 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Orang Kecamatan Kemayoran, Mulandono, mengatakan ketinggian tinggal 2,5 meter dari posisi awal yang mencapai empat meter.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sampai besok insyallah bisa kering," kata Mulandono di underpass Kemayoran.
Hingga pukul 19.30 WIB Minggu (2/2/2020) , kata dia, proses penyedotan air tidak mengalami kendala. Pemerintah menyediakan 15 pompa mobile milik pemadam lima unit, Dinas Sumber Daya Air lima unit, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lima unit dan Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dua unit.
Menurut dia, banjir di underpass Kemayoran pada dua pekan lalu, lebih parah ketimbang Ahad kemarin. Ia memperkirakan jika tidak ada hujan lagi air di underpass bakal tiris pada Senin.
"Kami bekerja nonsetop," ujarnya.