Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara Jakarta yang sempat membaik pada Sabtu (8/2/2020) usai diguyur hujan cukup lama, kembali menjadi tidak sehat pada Minggu (9/2/2020).
Berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual pada pukul 08.24 WIB kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat dengan Air Quality Index (AQI) US tercatat sebesar 105 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 37 µg/m³.
Padahal, kemarin kualitas udara Jakarta berstatus sedang dengan AQI US tercatat sebesar 51 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 12,2 µg/m³. Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan PM (particulate meter) 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron.
Namun, tercatat ada sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya yang terpantau kualitas udaranya masih berstatus sedang atau dengan indeks kualitas udara kurang dari 100 AQI US:
Titik tersebut antara lain:
-Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua 62 AQI US.
Baca Juga
-Kedutaan Besar AS, Gambir 63 AQI US.
-Puretrex, Green Garden 75 AQI US.
-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Senayan 91 AQI US.
-Jalan Hang Jebat, Kebayoran Baru 93 AQI US.
Adapun, dua titik lainnya, yaitu Wisma 76, Slipi dan Kopi Korner, Kemang berstatus tidak sehat masing-masing mencatatkan 117 dan 119 AQI US.
AirVisual juga mengukur suhu dan kelembaban udara di wilayah Jakarta dengan suhu minimum 27 derajat celcius, kelembaban 94%, tekanan 1012 milibar (mb) dan kecepatan angin 7,6 kilometer (km) perjam.