Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Penyebab Jakarta Banjir 25 Februari 2020

Hujan intensitas ekstrem juga tercatat di Pintu Air Pulo Gadung 260 mm, Pulomas 245 mm, Manggarai 209 mm, Halim Perdanakusuma 205 mm, Sunter Timur I Kodamar 165 mm dan Setiabudi Timur 150 mm.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 25 Februari 2020  |  12:37 WIB
Penyebab Jakarta Banjir 25 Februari 2020
Sejumlah truk terendam banjir di tol Jakarta-Cikampek banjir Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020). Curah hujan yang tinggi dan drainase yang buruk membuat sejumlah ruas tol Jakarta-Cikampek terendam banjir. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah - foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah di Jakarta mengalami hujan dengan intensitas ekstrem atau di atas 150 mm per hari pada Senin (24/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020) pagi.

"Tercatat beberapa wilayah mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan tertinggi 278 mm yang tercatat Stasiun Meteorologi Kemayoran," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab yang dihubungi di Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Selain itu, hujan intensitas ekstrem juga tercatat di Pintu Air Pulo Gadung 260 mm, Pulomas 245 mm, Manggarai 209 mm, Halim Perdanakusuma 205 mm, Sunter Timur I Kodamar 165 mm dan Setiabudi Timur 150 mm.

BMKG juga mencatat curah hujan sangat lebat dengan intensitas antara 100-150 mm per hari terjadi di waktu yang sama di sejumlah wilayah seperti Pasar Minggu dan Waduk Melati 144 mm, Arg Tomang 141 mm, Kedoya 120,6 mm, Stasiun Meteorologi Curug 119 mm.

Hujan lebat juga tercatat di Pompa Cideng dan Karet masing-masing 115 mm, Istana 112 mm, Pakubuwono 110 mm, Teluk Gong 108 mm, Stageof Tangerang 107,8 mm dan Sunter Hulu 105 mm.

Sementara, sejumlah wilayah lainnya mengalami hujan intensitas ringan, sedang hingga lebat yang juga terjadi tanpa henti sejak Selasa dinihari hingga pagi.

Akibat hujan yang terus menerus mengguyur tersebut, sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya banjir dan jalan tergenang, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.

Menurut Fachri, kondisi cuaca tersebut disebabkan aliran massa udara yang bertiup di atas wilayah Indonesia banyak mengandung uap air.

Selain itu juga terdapat daerah pertemuan angin. Kedua fenomena ini ditambah dengan keberadaan siklon tropis Esther dan siklon tropis Ferdinand berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

BMKG hujan jakarta banjir

Sumber : Antara

Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top