Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies: Alasan Kerja Bikin Suspect Virus Corona Sulit Dikarantina

Menurut Anies, tidak sedikit pegawai yang menolak untuk dikarantina karena alasan pekerjaan. Ia pun berharap perusahaan di wilayah DKI memberi kompensasi untuk bekerja dari tempat isolasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi kawasan RW 03 Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, Jumat (21/2/2020). JIBI/Bisnis-Aziz Rahardyan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi kawasan RW 03 Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, Jumat (21/2/2020). JIBI/Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan banyak cerita dari jajarannya terkait kesulitan dalam menangani pasien terduga Virus Corona (Covid-19).

"Banyak petugas kita mengalami kesulitan untuk membawa ke RS, karena itu kita bisa lihat angkanya tinggi. Kami merasa sebagian dari mereka kesulitan mengikuti prosedur karantina karena takut kehilangan pekerjaan," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Oleh sebab itu, Anies telah membuat surat imbauan ke seluruh asosiasi pengusaha dan perusahaan di Jakarta, untuk meniru langkah Pemprov DKI Jakarta yang tetap mempekerjakan jajaran lewat jarak jauh di tempat isolasi diri, dengan tetap menjamin hak mereka sebagai pegawai.

"Saya bilang ke dunia usaha, bantu selamatkan Jakarta dan Indonesia dengan cara tidak memotong gaji yang diduga mengidap Covid-19 supaya mau ikut karantina," jelasnya.

Terkini, Anies telah mengimbau agar dunia usaha segera membuat mekanisme bekerja lewat jarak jauh ketika salah seorang karyawan dan area perkantorannya sudah terdampak Covid-19.

"Jangan sampai mendadak kerja harus di rumah, SOP-nya belum ada, cara kerjanya belum dibuat. Tapi bukan berarti kita mengumumkan [bekerja dari jarak jauh], mudah-mudah itu tidak terjadi."

Terakhir, Anies mengimbau bagi warga yang terindikasi mengidap Covid-19, janganlah malu, segera periksa atau melapor, dan mengikuti prosedur sesuai ketentuan demi mencegah penularan wabah lebih luas.

Menurutnya, Covid-19 bukanlah aib yang datang dari kebiasaan buruk. Karena justru orang-orang yang ramah dan menghormati lawan bicara lewat kontak fisik, itulah yang punya potensi tertular lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper