Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah penumpang MRT Jakarta terus menurun sejak penerapan social distancing untuk mengantisipasi penularan corona di moda transportasi tersebut.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan berdasarkan evaluasi dalam 3 hari terakhir, penumpang MRT mengalami penurunan drastis dari 32 ribu menjadi 28 ribu dan yang terakhir kemarin mencapai titik 24 ribu penumpang per hari.
"Jika dibandingkan pada kondisi normal yang mencapai 100 ribu penumpang per hari, maka penurunan jumlah penumpang pasca imbauan Pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah sangat signifikan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/3/2020).
PT MRT Jakarta juga memutuskan untuk kembali memberlakukan pembatasan layanan pada masa tanggap darurat corona mulai Senin (2/3/2020).
Pembatasan layanan akan diterapkan dari jam operasional MRT hanya melayani dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 20.00. Jarak antar kereta (headway) yaitu tiap 5 menit untuk jam sibuk pukul 07.00–09.00 dan pukul 17.00–19.00. Sedangkan di luar jam tersebut headway setiap 10 menit.
Di dalam kereta, MRT juga akan memberlakukan pengurangan jumlah penumpang yaitu hanya 60 orang per kereta (gerbong) atau 360 orang per satu rangkaian kereta. Pengurangan ini dilakukan sebagai upaya social distancing dengan menjaga jarak masing-masing penumpang sekitar 1 meter.
Kamal menyebutkan MRT Jakarta juga akan memperketat penerapan personal hygiene dan social distancing terutama dalam antrean penumpang.
"Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kebijakan Pemerintah yang mengimbau masyarakat agar bekerja, belajar dan beribadah dari rumah guna menghambat penyebaran virus corona (Covid-19)," tambahnya.