Bisnis.com, JAKARTA— Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai penutupan sementara pasar Tanah Abang untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona, dinilai akan berdampak pada hilangnya potensi perputaran uang dari transaksi harian di pasar tersebut
Menurutnya, total hilangnya perputaran uang akibat penutupan sementara tersebut diprediksi mencapai Rp200 miliar per hari.
“Itu baru di Pasar Tanah Abang saja, jika barang dijual sampai ke daerah-daerah ada nilai tambah sehingga mencapai Rp400-500 miliar per hari. Ini potensi perputaran uang yang hilang,” kata Bhima, Kamis (26/3/2020).
Dalam hal ini, dampak dari penutupan itu tak hanya merugikan pada pedagang di Tanah Abang, melainkan juga para pedagang kecil turut menanggung resiko karena stok barang jualan turun. Dia mengatakan biasanya, menjelang Ramadan-Lebaran biasanya permintaan pakaian jadi berada dalam puncaknya.
“Tidak hanya toko fisik ya, toko online, pedagang di platform maupun e-commerce juga kena imbas. Asal barangnya sama, juga dari Tanah Abang.”
Ujung-ujungnya, penutupan tersebut jelas sangat berimbas pada kemampuan daya beli dan juga konsumsi dalam negeri.
Baca Juga
Untuk itu dia menilai perlu ada solusi dari pemerintah untuk mengantisipasi penurunan daya beli tersebut. Salah satu solusinya, lanjutnya, pemerintah bisa memberikan uang tunai bagi sektor pedagang informal yang terkena dampak tutupnya Pasar Tanah Abang.
Adapun, sebelumnya Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya melakukan penutupan sementara seluruh pasar yang berada di kawasaan Tanah Abang yang dikelolanya. Penutupan ini dilakukan meliputi Pasar Tanah Abang Blok A, Pasar Tanah Abang Blok B dan Pasar Tanah Abang Blok F.
Kendati demikian Pasar Tanah Abang Blok G masih dibuka khusus untuk pedagang yang berjualan jenis bahan pangan. Penutupan ini dilakukan dalam sebagai upaya pencegahan dan penyebaran covid-19.
“Penutupan dilakukan besok pertanggal 27 Maret – 5 April mendatang, seluruh aktivitas perdagangan di pasar tersebut kita liburkan sementara, ini merupakan salah satu langkah pencegahan dan penyebaran Covid-19, terkecuali di Blok G boleh berjualan khusus bahan pangan saja,” ujar Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Kamis (26/3/2020).