Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kendaraan di DKI Jakarta hanya akan berlaku untuk seluruh transportasi umum.
"[Transportasi umum] jam operasinya menjadi jam 6 pagi hingga jam 6 sore. Ini berlaku untuk semua kendaraan umum yang beroperasi di Jakarta," jelas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Sementara itu, untuk menjalankan kaidah social distancing, kapasitas penumpang untuk seluruh transportasi umum di Jakarta akan turun 50 persen.
"Jadi, kalau misalnya sebuah bus itu bisa diisi dengan 50 penumpang, maka tinggal 25 penumpang yang bisa berada dalam satu bus. Jadi, kami tidak mengizinkan penuh tapi cukup 50 persen. Jadi dibatasi jamnya dan dikurangi penumpangnya," tambahnya.
Hal ini, termasuk angkutan penumpang di jalan dan angkutan massal selain yang dikecualikan dalam Permenkes No 9/2020 tentang Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Anies menjelaskan kendaraan pribadi yang melewati ruas-ruas jalan Ibu Kota dan keluar-masuk Jakarta secara prinsip masih boleh melakukan aktivitas.
Baca Juga
"Kendaraan pribadi bisa berkegiatan seperti biasa, tetapi harus ada physical distancing. Artinya, kendaraan-kendaraan itu jumlah penumpang per kendaraannya supaya dibatasi," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah resmi menyetujui permohonan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai PSBB di wilayah Ibu Kota pada Selasa (7/4/2020) pagi.
Mengenai pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta, Menkes Terawan menyatakan bahwa hal tersebut tergantung pada keputusan Pemprov DKI Jakarta.
“Untuk berlakunya terserah Gubernur [DKI Jakarta Anies Baswedan]. Yang penting izin sudah saya berikan,” kata Terawan kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).