Bisnis.com, JAKARTA - Proyek stadion raksasa Jakarta International Stadium (JIS) bakal terus melaju sesuai target, kendati Jakarta telah berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo Hani Sumarno menjelaskan bahwa pihaknya selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan owner proyek, memastikan aturan PSBB akan direalisasikan, baik dari sisi para pekerja, KSO pelaksana proyek, bahkan untuk warga sekitar.
"Pada dasarnya PSBB supaya membatasi dengan ketat mobilitas sosial di area publik. Nah, di proyek, ada protokol di dalam 'rumah'. Semua terkontrol dengan Health Monitoring System dan Protokol berkegiatan kerja, juga menggunakan social-distancing," jelaanya kepada Bisnis, Rabu (15/4/2020).
Hani memastikan bahwa JIS seakan menjadi rumah bagi sekitar 1.300 pekerja. Karena sesuai PSBB, akomodasi tempat tinggal pekerja terjamin dan punya komitmen untuk tidak pulang kampung.
"Seiring dengan PSBB, kalau di dalam proyek memang sudah sebelum-sebelumnya tidak berinteraksi sosial, pekerja tidak keluar ke mana-mana. Tinggalnya di asrama atau barak di dalam proyek. Nah, sekarang lebih ketat, mau beli rokok ke warung depan pun itu diatur," tambahnya.
Untuk KSO pelaksana proyek, yakni konsorsium PT Wijaya Karya Gedung, PT Jaya Konstruksi, dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP), Hani mengungkap Jakpro pun telah membuat kebijakan untuk ikut mencegah persebaran Covid-19.
Caranya, lewat tim satuan tugas Covid-19 internal dari pihak Jakpro dan KSO, untuk memastikan pembatasan agenda tatap muka, serta prosedur promotif, kuratif, dan preventif untuk Covid-19 yang telah menjadi komitmen bersama.
Edukasi Covid-19
Hani menjelaskan lebih lanjut, prosedur promotif merupakan upaya edukasi dan kampanye tentang Covid-19 di lingkungan proyek JIS. Mulai lingkungan pekerja proyek, sampai warga sekitar yang berhubungan langsung dengan proyek, seperti membuat katering atau berjaga di kantin proyek.
Kedua, prosedur kuratif merupakan prosedur apabila ada karyawan atau pekerja JIS yang tengah sakit atau mengalami gejala Covid-19. Dalam hal ini, Jakpro telah mempersiapkan ruang isolasi dan bekerja sama dengan RS rujukan Covid-19 terdekat, yakni RSPI Sulianti Saroso.
Terakhir, tetapi yang harus paling intens digelar menurut Hani, yakni prosedur preventif. Prosedur ini merupakan upaya yang dipersiapkan untuk mencegah lingkungan JIS menjadi salah satu tempat penularan pandemi.
"Misalnya, kita mempersiapkan prosedur Penyampaian Dokumen Proyek, bagaimana rapat koordinasi proyek secara tatap muka dengan jarak sosial 1 meter, atau rapat Koordinasi Proyek Secara Video Conference bila diperlukan," ungkap Hani.
"Ada pula prosedur kerja dari rumah, pemeriksaan suhu pekerja konstruksi, karyawan, dan tamu proyek JIS, pembatasan keluar-masuk pada Pintu Masuk Proyek. Serta pembersihan dan disinfektan ruang kerja kantor proyek, barak dan kantin pekerja proyek," tambahnya.
Progres JIS
Terkini, Hani menjelaskan bahwa progres stadion dengan nilai kontrak investasi mencapai Rp4 triliun ini masih konsisten melampaui target atau heading dari rencana dengan deviasi sekitar 5,4 persen.
"Sesuai laporan KSO, progres pembangunan sekarang sudah 21,2 persen. Melampaui target minggu ke-31 kita, di angka 15,7 persen. Pengerjaannya masih melanjutkan enam slipform utama, bekisting untuk tribun selatan dan barat, sebagian sisi utara," jelasnya.
Dalam laporan resmi progres JIS dari PT Wika Gedung, pembesian di tribun dan bangunan stadion seluas 300.000 m3 di lahan 22 hektare ini kini telah merambah sisi selatan yang tingginya sudah mencapai lantai 4, sementara itu sisi barat telah mencapai lantai 3, dan sisi utara mencapai lantai 2.
Seiring dengan hal itu, pengerjaan juga sampai pada pembesian lapangan latihan, serta pemancangan ramp sisi timur. Sementara enam dari delapan slipform utama penyangga atap stadion JIS telah tampak menjulang tinggi.
Seperti diketahui, nantinya JIS akan menjadi stadion pertama di Indonesia dengan atap buka-tutup. Dilengkapi pedestrian walk setinggi 80 meter yang bisa dimanfaatkan untuk melihat pemandangan kawasan, stadion tour, bahkan jogging track bagi para pengunjung.
Pengerjaan atap beserta pondasinya diprediksi akan menjadi pekerjaan kritis, sampai-sampai Jakpro menggandeng BuroHappold Engineering dari Inggris yang juga merancang Olympic Stadium, Emirates Stadium kandang Arsenal, dan Tottenham Hotspur Stadium di London.
Menurut catatan Bisnis, pendanaan stadion kandang berkapasitas 82.000 penonton ini bersumber dari penyertaan modal daerah (PMD) dalam APBD Pemprov DKI Jakarta secara bertahap, yakni Rp900 miliar pada tahun anggaran 2019, Rp2,18 triliun pada 2020, dan Rp1,46 triliun pada 2021.