Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap bahwa pembatasan transportasi umum terutama kelolaan BUMD DKI, efektif selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hal ini disampaikan Anies dalam rapat bersama tim pengawas penanggulangan Covid-19 DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, Kamis (16/4/2020).
"Kalau angkutan umum di bawah kendali Pemprov, sudah jauh lebih aman, jam operasi dikurangi, jumlah penumpang pun dikendalikan di pintu masuk halte dan stasiun, mereka hanya dizinkan masuk bila masih ada ruang cukup di bus," jelas Anies.
Dia menggambarkan bahwa pengguna Transjakarta dan jaringan angkutan kota JakLingko sebelum pandemi Covid-19 mampu mencapai rata-rata penumpang 950.000 sampai 1 juta penumpang per hari, kini turun hingga 91 persen.
"Semenjak 1 April itu tinggal 103.000 peumpang, hari ini atau kemarin tinggal 91.000 penumpang, artinya tinggal 9 persen dari normalnya penumpang Transjakarta," ungkap Anies.
Sementara, penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) yang sebelumnya mencapai 85.000 sampai 100.000 penumpang per hari, kini rata-rata 5.000 penumpang atau turun 95 persen.
"Penumpang LRT malah tinggal 200-an orang per hari, kendaraan umum makin dijarangkan, MRT hanya dioperasikan hanya setiap 30 menit dan berhenti di 4 sampai 6 stasiun saja. Pembatasan itu kami lakukan di semua kendaraan umum," tambahnya.
Terkini, Anies menjelaskan pihak Pemprov DKI Jakarta akan mengendalikan kendaraan pribadi dan menyarankan Kementerian Perhubungan untuk menghentikan operasi Kereta Rel Listrik (KRL) milik PT. KCI.