Bisnis.com, JAKARTA – Lembagai Survei Kedai Kopi menggelar survei Opini Publik Jabodetabek tentang PSBB dan Mudik di Masa Darurat Covid-19.
Hasi survei itu disampaikan dalam diskusi Satu Asa Lawan Covid-19, Rabu (22/4/2020) di Jakarta dengan menghadirkan sejumlah pembicara seperti Ketua PB IDI Daeng Faqih, Direktur Lembaga Eijkman Profesor Amin Soebandrio, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said.
Direktur Eksekutif Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo memaparkan hasil survei yang dilakukan pada periode 14-19 April 2020 dengan metode telesurvei.
Hasil survei tersebut antara lain 60,7 persen publik Jabodetebak mempersepsikan kondisi keuangannya lebih buruk setelah imbauan bekerja dari rumah (WFH) atau dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.
Adapun sebanyak 38,8 persen responden merasa tidak ada perubahan pendapatan sebelum dan sesudah WFH, da nada 0,5 persen yang merasa kondisi keuangannya lebih baik.
Selain kondisi keuangan, survei juga menemukan bahwa publik Jabodetabek mempersepsikan bahwa penerapan PSBB efektif dengan rata-rata tertinggi pada pembatasan transortasi (8,7 persen), dan pembatasan kegiatan keagamaan (8,0 persen).
Adapun jumlah responden dalam survey itu sebanyak 405 berasal dari Jakarta, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Sebagian besar responden lulus SMA/sederajat (60,2 persen) dengan pekerjaan ibu rumah tangga (361 persen), karyawan sasta/BUMN (22,2 persen), usaha sendiri/wiraswasta (19,5 persen).