Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penopang Ekonomi DKI Jakarta di Tengah Pandemi Covid-19

Ekspor menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan I/2020,
Warga memadati kawasan pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Minggu (17/5/2020). Meski pertokoan di Pasar Tanah Abang tutup karena PSBB, menjelang hari lebaran kawasan tersebut dipadati pedagang kaki lima yang berada di gang-gang dekat pasar. Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga memadati kawasan pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Minggu (17/5/2020). Meski pertokoan di Pasar Tanah Abang tutup karena PSBB, menjelang hari lebaran kawasan tersebut dipadati pedagang kaki lima yang berada di gang-gang dekat pasar. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi DKI Jakarta masih bisa bertumbuh 5,06 persen (year-on-year/yoy) di tengah gempuran dampak Covid-19 pada triwulan I/2020.

Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo menjelaskan angka tersebut menggambarkan bahwa DKI Jakarta masih berdaya saing, terutama dibandingkan provinsi lain se-Pulau Jawa.

"Walaupun pertumbuhan ekonomi Jakarta terbilang turun, tapi masih bisa di kisaran 5 persen. Jawa Barat tercatat 3,09 persen, Jawa Timur 3,04 persen, Banten 2,73 persen, Jawa Tengah 2,6 persen," ujar Hamid ketika dikonfirmasi, Rabu (20/5/2020).

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto DKI sisi pengeluaran tampak bersumber dari Ekspor (9,75 persen) dan Konsumsi Rumah Tangga (4,93 persen). Sementara itu, sisi lapangan usaha bersumber dari Jasa Keuangan (15,84 persen) dan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial (10,13 persen).

"Pada Triwulan I 2020 masa Pandemi Covid-19, konsumsi masyarakat cenderung pada makanan dan minuman. Selain restoran, komunikasi, kesehatan dan pendidikan," jelas Hamid.

Sementara itu, ekspor menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan I/2020, walaupun di tengah pandemi Covid-19 ini tampak drop, karena pariwisata dan acara-acara yang mendatangkan wisatawan mancanegara begitu minim.

Untuk ekspor luar negeri, emas perhiasan tampak turun, namun komponen lain seperti ikan dan udang, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan bagiannya, masih tumbuh.

"Apalagi ekspor antardaerah tumbuh cukup tinggi, terutama aliran barang dan jasa terkait dengan jasa keuangan, jasa kesehatan, produk-produk makanan jadi, dan produk-produk farmasi," ungkap Hamid.

Salah satu yang membuat kontribusi jasa keuangan dominan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah porsi jual-beli online.

Dalam beleid yang diterima Bisnis, tampak bahwa pertumbuhan e-commerce nilainya di atas rata-rata selama dua tahun terakhir, walaupun sedikit di bawah triwulan IV 2019.

"Ini karena growth belanja online-nya stagnan cenderung turun. Tapi diimbangi growth penjualan makanan dan minuman, serta personal care naik signifikan," tambahnya.

Selain itu, gelontoran belanja pemerintah di tengah pandemi Covid-19 tak bisa dipungkiri turut membantu pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta. Pasalnya, pemerintah tengah serius membelanjakan anggaran untuk menangani dampak Covid-19.

Baik kementerian/lembaga (K/L) di Jakarta (17,03 persen pada kuartal I/2020 berbanding 14,4 persen pada kuartal I/2019), maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta sendiri (10,4 persen pada kuartal I/2020 berbanding 9,57 persen pada kuartal I/2019).

"Penyerapan belanja K/L di Jakarta dan belanja APBD pada triwulan I 2020 lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya. Porsi bansos pada belanja K/L lebih tinggi dari periode sebelumnya. Begitu pula porsi belanja tidak langsung, subsidi dan Belanja Tidak Terduga dalam APBD yang lebih tinggi," ungkap Hamid.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper