Bisnis.com, JAKARTA - Penumpang kereta rel listrik (KRL) menumpuk di Stasiun Bogor dan stasiun Citayam, hari ini Senin (8/6/2020) karena kapasitas penumpang di setiap gerbong KRL dibatasi.
Komunitas penumpang KRL melalui akun twitter @krlmania melaporkan kepadatan antrean penumpang di Stasiun Bogor bahkan sudah terjadi sebelum pukul 05.00 WIB.
"Senin, 8 Juni 2020, jam 04.50 WIB distasiun Bogor," tulis akun twitter @endhunt yang dia mention ke @krlmania, sembari menunjukkan gambar antrean penumpang.
Senin, 8 Juni 2020, jam 04.50 WIB distasiun Bogor. @CommuterLine @krlmania pic.twitter.com/ri3CUC8Al7
— . (@endhunt) June 7, 2020
Penumpukan di Stasiun Bogor sebagai titik awal pemberangkatan KRL relasi Bogor-Jakarta itu menimbulan efek karambol berupa penumpukan penumpang di stasiun setelah Bogor.
Salah satunya adalah Stasiun Citayam, yang merupakan titik temu dari Cibinong (ibu kota Kabupaten Bogor) menuju Jakarta.
Angota komunitas pengguna KRL melalui grup twitter @CurhatKRL melaporkan suasana penumpukan penumpang di Stasiun Citayam tersebut.
"Lanjut WFH...@stasiun citayam," tulis akun twitter @kuinofghibah yang dia mention ke @CurhatKRL sembari memposting suasana Stasiun Citayam.
Lanjoot WFH... @ stasiun citayam @CommuterLine @CurhatKRL pic.twitter.com/z2TVYRmP06
— ughtea naughty bitchy (@kuinofghibah) June 8, 2020
Kantor berita Antara melaporkan penumpang di Stasiun Bogor harus rela berdiri selama 45 menit menunggu di luar stasiun untuk bisa masuk ke peron dan berdiri menunggu KRL di peron selama 30 menit.
Salah satu penumpang, Anita Widya (34) mengaku baru bisa masuk ke area peron stasiun dan lanjut masuk ke gerbong kereta setelah mengantre berdiri sekitar 45 menit. Kemudian, menunggu beberapa saat sampai kereta jalan ke arah Jakarta.
"Baru masuk kereta jam 7 kurang, kereta berangkat jam 7.15 WIB. Jadi total saya sekitar 1 jam 15 menit di Stasiun Bogor," ujarnya Senin (8/6/2020) di di Bogor, seperti dilaporkan Antara.
Menurut dia, meski calon penumpang menumpuk di luar pintu Stasiun Bogor, kondisi sebaliknya terjadi di area peron. Para penumpang bahkan dipaksa menerapkan jaga jarak fisik saat duduk di dalam KRL.
Pembatasan penumpang ini dilakukan petugas stasiun dengan cara hanya mengizinkan calon penumpang masuk ke area peron menjelang kereta siap diberangkatkan.
"Minggu lalu saya ke kantor seminggu sekali. Saya sampe stasiun jam 7 lewat udah ada antrean tapi tidak sebanyak hari ini," kata Anita.
Seperti diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah jam operasional KRL Commuterline mulai pukul 04.00 hingga 20.00 WIB menjadi pukul 04.00-21.00 WIB selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi mulai Senin (8/6).
Jam operasional tersebut mengakomodasi pengguna KRL yang beraktivfitas kembali, sehingga KCI mengimbau untuk merencanakan perjalanan dengan cermat.
"Kemungkinan adanya antrean pengguna sehubungan aturan jaga jarak aman dan batasan kapasitas di dalam kereta bisa saja terjadi," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba di Jakarta, Minggu.