Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat apresiasi dari tiga organisasi atas keberaniannya membuat jalur sepeda sementara (pop up bike line) pada masa transisi pandemi Covid-19 menuju new normal.
Tiga organisasi ini, yaitu Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia, Bike to Work Indonesia (B2W Indonesia) dan Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ), memang giat menyuarakan penggunaan Non-Motorized Transportation (NMT).
Menurut mereka, kebijakan ini merupakan bentuk akomodasi yang tepat bagi masyarakat, sebab meningkatnya minat bersrpeda. Kebutuhan jalur transportasi pribadi sekaligus olahraga yang aman dan nyaman selepas pandemi Covid-19 pun merupakan keniscayaan.
"Terlihat dari hasil pengamatan ITDP Indonesia di mana jumlah pesepeda mengalami peningkatan hingga 1000 persen. Pengamatan terakhir di ruas jalan Dukuh Atas, tadinya hanya 21 pesepeda kini mencapai 235 pesepeda," ujar Direktur ITDP Asia Tenggara Faela Sufa, Senin (15/6/2020).
Menurutnya, momentum peningkatan jumlah pesepeda ini perlu diteruskan dengan sosialisasi dan kampanye bahwa sepeda tidak hanya ramah lingkungan dan berkelanjutan, sepeda juga merupakan moda transportasi alternatif yang terbukti berketahanan dari krisis.
Sepeda juga fleksibel untuk menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing yang masih diperlukan di era PSSBT. Oleh sebab itu, implementasi pop-up bike lane atau jalur sepeda sementara, idealnya dapat berkombinasi dengan angkutan massal, mencakup seluruh jaringan rute angkutan umum di DKI Jakarta.
"Terutama di 13 Koridor Transjakarta yang masih beroperasi di masa transisi PSBB. Penyediaan fasilitas berspeda yang aman dan humanis diharapkan mampu memberi alternatif substitusi bagi warga DKI Jakarta untuk tetap bermobilitas dengan aman," tambahnya.
Akhirnya, Jakarta bergabung dengan kota-kota lain di dunia seperti Bogota, Paris, Meksiko hingga Filipina, yang menghadirkan jalur sepeda sementara (pop-up bike lane) sebagai upaya memberikan fasilitas bagi moda alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Namun, Faela mengingatkan jangan berpuas sampai di sini saja. Peningkatan minat pesepeda perlu diakomodasi lebih jauh dengan kehadiran fasilitas sepeda yang lengkap di Ibu Kota.
"Di antaranya jalur sepeda terproteksi, parkir sepeda, bike-sharing dan bike-on-board untuk mempermudah para pesepeda bermobilitas dan semakin percaya diri untuk mengendarai sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari," tutupnya.
Pesepeda Naik 1.000 Persen di Jalur Sepeda Pop Up, Jakarta Setara Paris dan Bogota
Sepeda juga fleksibel untuk menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing yang masih diperlukan di era PSSBT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 jam yang lalu
Dapat Dukungan dari Anies, Pramono Yakin Golput Menurun
1 hari yang lalu