Bisnis.com, JAKARTA - Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) tetap memiliki potensi penularan virus corona penyebab pandemi Covid-19 bagi masyarakat kategori rawan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengingatkan hal ini sebagai salah satu evaluasi penyelenggaraan HBKB di masa transisi, Minggu (21/6/2020).
"Kami mengimbau pada warga yang akan beraktivitas di HBKB agar tidak membawa anak kecil. Kita pahami bahwa anak dalam rapat Gugus Tugas Penangannan Covid-19 Provinsi DKI Kakarta itu dikategirikan rentan terhadap penularan Covid-19 itu yang 9 tahun ke bawah," jelasnya.
Selain anak kecil, masyarakat kategori lain yang diimbau untuk memasuki area HBKB, yaitu ibu hamil dan lansia.
Syafrin berbarap masyarakat rawan ini melakukan olahraga di rumah saja.
Evaluasi ini akan disertakan dalam regulasi yang akan dibuat. Penjagaan pun secara ketat digelar jajaran Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta TNI-Polri.
Baca Juga
Bahkan, Syafrin menyebut apabila perlu, akan ada sanksi bagi warga yang masih nekat membawa keluarganya yang termasuk kategori rawan ke dalam area HBKB.
"Nanti kita akan evaluasi terkait ketentuan mengenai balita, lansia, ibu hamil. Nanti evaluasimya dari pak Syafrin orang tua itu batasannya berapa. Karena ada orangtua lari, ketika dilarang mohon maaf bapak lansia. Tapi mereka membalikkan, 'pak tapi kuat saya masih kuat 10-20 km.' Tapi, tetap seperti ini akan kita evaluasi lagi," ujar Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin dalam kesempatan yang sama.
Hadir pula Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan jajaran TNI-Polri yang menurunkan penjagaan hingga 750 personel dari Gelora Bung Karno hingga Monas, menemani 600 personel penjagaan HBKB dari Pemprov DKI Jakarta.
HBKB ke depan masih akan diselenggarakan mulai dari 06.00 - 10.00 WIB, khusus olahraga atay tanpa aktivitas jual-beli pedagang, serta dibagi menjadi tiga jalur aktivitas terpisah. Yaitu untuk pejalan kaki, lari, dan sepeda.