Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Pedagang di 20 Pasar Tradisional di Jakarta Positif Corona, IKAPPI: Edukasi Jadi Kunci

Terkini, menurut data IKAPPI, di Jakarta sudah ada 152 pedagang dari 20 pasar yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Petugas Satpol PP melintas di depan pintu masuk Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, pada hari pertama penerapan mekanisme ganjil genap kios pedagang, Senin (15/6/2020)./Antara
Petugas Satpol PP melintas di depan pintu masuk Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, pada hari pertama penerapan mekanisme ganjil genap kios pedagang, Senin (15/6/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta pemerintah melakukan edukasi lebih masif terhadap bahaya virus corona penyebab Covid-19 untuk para pedagang pasar tradisional.

Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan berpendapat ini penting karena sikap 'cuek' pedagang terkait protokol kesehatan bisa memicu maraknya kasus Covid-19 di lingkungan pasar tradisional.

"Karena banyak informasi yang simpang siur di lapisan masyarakat bawah. Beberapa pasar sedang menunggu hasil, karena ada pasar yang pedagangnya enggan untuk di-test. Ada yang bilang Covid-19 ini buatan manusia, konspirasi, dan lain-lain. Penting untuk diluruskan informasi ini. Dengan edukasi ke pedagang-pedagang," jelasnya, Rabu (24/6/2020).

Terkini, menurut data IKAPPI, di Jakarta sudah ada 152 pedagang dari 20 pasar yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Di antaranya untuk Jakarta Pusat: Pasar Serdang Kemayoran (14 orang), Pasar Rawa Kerbau (14 orang), Pasar Lontar Kebon Melati (1 orang), Pasar Gondangdia (1 orang), Pasar Petojo Enclek (9 orang), Pasar Thamrin City (2 orang), Pasar Timbul Kartini (2 orang), Pasar Tanah Abang (13 orang), dan Pasar Sabeni (3 orang).

Untuk Jakarta Timur: Pasar Induk Kramat Jati (49 orang), Pasar Perumnas Klender (18 orang), Pasar Obor Cijantung (1 orang), serta Pasar Embrio Makassar (1 orang).

Sementara, Jakarta Selatan: Pasar Kedip Kebayoran Lama (2 orang), Pasar Kebayoran Lama (14 orang), Pasar Lenteng Agung (2 orang), serta Pasar Minggu (3 orang).

Terakhir, Pasar Grogol (1 orang) dan Pasar Puri Indah (1 orang) untuk Jakarta Barat, serta Pasar Koja (1 orang) untuk wilayah Jakarta Utara.

Data ini sedikit berbeda dari data yang diungkap Perumda Pasar Jaya, yang berwenang mengungkap keadaan di pasar-pasar kelolaannya. Dari 46 pasar kelolaan Pasar Jaya yang telah dites, hasilnya, terdapat 15 pasar yang punya pedagang positif, 9 pasar negatif, dan 22 pasar masih menunggu hasil.

Oleh sebab itu, menurut Reynaldi, integrasi data dan komunikasi antara para pedagang perlu ditingkatkan dengan momentum duduk bersama. Hal ini juga demi mencapai kebijakan yang lebih efektif daripada penutupan sementara, serta momen untuk memperbaiki ganjil-genap.

"Penting untuk mengajak pedagang pasar, kelompok besar, ketua-ketua blok pasar, untuk duduk bersama bicara dari hati ke hati, untuk membicarakan kebijakan yang lebih efektif ketimbang penutupan pasar sementara di tengah pemberlakuan ganjil-genap," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan bahwa hanya ada 105 pedagang positif Covid-19 dari pasar kelolaannya.

Arief sekali lagi menjelaskan bahwa penutupan sementara hanyalah tiga hari, untuk mengoptimalkan hasil penyemprotan disinfektan. Setelah itu, pasar bisa buka lagi.

Dia mengakui memang adanya penutupan ini memiliki konsekuensi tak adil bagi pedagang dengan nomor kios tertentu karena kebijakan ganjil-genap Pasalnya, ketika dimulai pentutupan tiga hari, berarti ada kios yang lebih merugi karena bertepatan dengan tanggal tutup, kemudian tutup lagi dua hari berselang. Sementara, tanggal sebaliknya, hanya tutup sehari saja.

"Memang, saya tau pasti mereka yang sehari tidak buka kan perlu makan juga. Tapi kondisi saat ini biar pelan-pelan, nanti lihat kalau semuanya disiplin, saya yakin Pemprov DKI akan melonggarkan lagi," ujarnya, Selasa (23/6/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper