Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kemiri Kembangan Ditutup Gara-Gara Pedagang Tertular Corona

Lurah Kembangan Utara Rudi Hariyanto menjelaskan penutupan pasar merupakan tindak lanjut penanganan pasar terinfeksi Covid-19, untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi.
Toko pedagang yang tutup dijaga aparat Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Kembangan untuk sterilisasi cegah penyebaran Covid-19 di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (1/7/2020)./Antarann
Toko pedagang yang tutup dijaga aparat Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Kembangan untuk sterilisasi cegah penyebaran Covid-19 di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (1/7/2020)./Antarann

Bisnis.com, JAKARTA - Penutupan Pasar Kemiri Kembangan Jakarta Barat berlangsung tanpa kendala, menyusul adanya pedagang yang ditemukan positif Covid-19 dari hasil tes usap massal.

Lurah Kembangan Utara Rudi Hariyanto menjelaskan penutupan pasar merupakan tindak lanjut penanganan pasar terinfeksi Covid-19, untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi.

"Selama tiga hari ini pasar ditutup sementara mulai Rabu sampai Jumat, Setelahnya, pada Sabtu pasar kembali beroperasi," ujar Rudi di Jakarta, Rabu  (1/7/2020).

Penutupan Pasar Kemiri juga berlangsung kondusif. Tidak ada pedagang yang memprotes penutupan pasar, sebab hal tersebut sudah dikomunikasikan dengan pedagang jauh hari sebelumnya.

Pasar Kemiri saat ini dijaga ketat oleh aparat Satpol PP Kecamatan Kembangan selama tiga hari. Lingkungan pasar akan disemprot cairan disinfektan secara berkala.

Pasar Kemiri ditutup karena satu dari 96 pedagang dinyatakan positif  tertular virus corona penyebab Covid-19. Hasil tes usap diterima pihak kelurahan sejak Kamis pekan lalu.

Seluruh toko di Pasar Kemiri tutup. Tidak ada satu pun pedagang berjualan mulai dari depan hingga gang-gang pasar.

Hal ini berdampak pada arus lalu lintas di Jalan Kampung Baru. Jalanan yang berdampingan dengan Cengkareng Drain itu tampak lengang dan lancar.

Tutup Pasar Tradisional

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Roy Valiant Salomo menyarankan pemerintah untuk menutup pasar tradisional apabila pedagangnya tidak mau melakukan tes cepat dan tes usap guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Kalau tidak mau dicek atau diperiksa lebih baik pasarnya ditutup saja," kata dia saat dihubungi di Jakarta.

Ia menilai langkah tegas perlu dilakukan pemerintah terutama saat tenaga kesehatan ingin memeriksa para pedagang di pasar tradisional. Apalagi, kata dia, masih ada ditemukan pedagang yang menolak dan mengusir tenaga medis yang ingin melakukan tes Covid-19.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper