Bisnis.com, JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya memprioritaskan dua hal utama dalam penanganan Covid-19 yakni dari sisi kesehatan dan ekonomi.
Dari sisi kesehatan, Bima Arya yang juga seorang penyintas Covid-19 berupaya agar warganya tidak semakin banyak yang terpapar virus.
"Secara ekonomi kami juga berikhtiar agar warga tidak terpapar PHK atau tidak terdampak ekonomi atau kesehariannya," ujar Arya dalam konferensi pers, Jumat (3/7/2020).
Lebih lanjut, Arya menjabarkan tiga strategi yang dilakukan Pemkot Bogor untuk menekan kasus penyebaran Covid-19. Pertama, penguatan mitigasi infeksi dengan penguatan di lapangan melalui sistem Detektif (Deteksi Aktif) Covid-19; memperbanyak testing massa; dan penguatan protokol kesehatan.
Mitigasi infeksi adalah upaya memastikan adanya sistem yang berjalan untuk melacak dan memantau kasus Covid-19 di Kota Bogor.
"Kami membangun suatu sistem yang kita sebut dengan Detektif Covid-19 atau Deteksi Aktif Covid 19 yang terdiri dari unit lacak dan unit pantau," ujarnya.
Baca Juga
Unit lacak, imbuhnya, adalah tim yang bergerak mulai dari ditemukannya kasus positif berdasarkan hasil dari laboratorium. Tim ini kemudian melacak dan mendata kontak dekat pasien positif atau orang dalam pantauan (ODP). Setelah itu unit pantau bergerak untuk memastikan ODP diisolasi 14 hari.
Adapun dua tim ini terdiri atas 1.200 personel yang berasal dari berbagai elemen pemerintah dan masyarakat.
Kemudian, pemkot akan memperbanyak tes Covid-19 di tempat umum seperti pasar dan stasiun. Bima juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan 4.000 swab test dan ditargetkan dalam dua atau tiga bulan ke depan akan dilakukan sekitar 8.000 swab test.
"Pendekatan kita lakukan pendekatan lebih masif tapi humanis agar warga mengikuti tiga hal mendasar yakni jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan," ungkapnya.