Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabanda membeberkan, jumlah penumpang MRT Jakarta menurun drastis akibat pandemi Covid-19 yang disebabkan Virus Corona.
Penurunan penumpang pada bulan April 2020 berjumlah 4.059 orang per hari.
"Memang kita mengalami penurunan drastis dari sisi penumpang dari total Februari 88 ribu penumpang (per hari), kita turun sampai 4 ribu pada bulan April. Alhamdulillah bulan Juni ini naik," ujar William dalam rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Rabu (8/7/2020).
Secara akumulatif, jumlah penumpang MRT Jakarta pada bulan April 2020 sebanyak 121.757 orang.
Sementara, berdasarkan data yang diterima Bisnis, jumlah penumpang pada bulan Mei 2020 hanya 1.405 orang per hari, sehingga total jumlah penumpang di bulan Mei 2020 sebanyak 43.544 orang.
Dengan demikian, menurut William, target maksimal jumlah penumpang MRT Jakarta pada tahun ini hanya di sekitar 60 ribu.
Baca Juga
"Ini memang mengubah seluruh skenario kita bagaimana melakukan bisnis. Jadi, tdak bisa lagi MRT bersandar pada penumpang," kata William.
Hanya saja, dia mengklaim jumlah penumpang pada pekan awal bulan Juli 2020 sudah mencapai 22 ribu orang.
Kendati demikian, dia menegaskan, pihaknya bakal tetap menerapkan protokol kesehatan selama berlangsungnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Provinsi DKI Jakarta.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta optimistis raihan laba perusahaan pada tahun ini sama dengan capaian pada tahun lalu di kisaran Rp70 miliar, dengan catatan masa transisi pandemi Covid-19 menuju new normal berhasil dilalui DKI Jakarta sesuai dengan jadwal.
Sabandar mengatakan pihaknya telah memperkirakan pendapatan tiket (farebox) dari ridership bakalan anjlok akibat pandemi Covid-19. Namun, dengan kondisi Jakarta yang kini telah memasuki masa PSBB transisi menuju new normal, William mengaku optimistis masih bisa menerapkan skenario moderat.
Dalam skenario ini, MRT Jakarta memperkirakan periode Juni-September sebagai masa rebound untuk menggaet penumpang kembali, dan Oktober-Desember sebagai masa stabil diiringi dengan meningkatkan pendapatan nontiket (nonfarebox).