Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD DKI: Angka Reproduksi Corona yang Disebut Anies Tidak Benar

Gilbert meminta pemerintah daerah untuk tidak berpatokan pada angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 itu.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menuding angka reproduksi efektif (Rt) penyebaran Virus Corona penyebab Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta tidak menunjukkan kondisi riil tingkat transmisi virus di tengah masyarakat.

“Angka Rt yang didengungkan oleh Gubernur [Anies Baswedan] adalah tidak benar, karena nyatanya bisa dua kali lipat naiknya angka positivity rate,” kata Gilbert saat dihubungi, Jakarta, pada Senin (13/7/2020).

Gilbert meminta pemerintah daerah untuk tidak berpatokan pada angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 itu.

Menurut dia, lonjakan kasus yang terjadi di DKI Jakarta sebesar 404 kasus baru per Minggu (12/7/2020) disebabkan karena kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

“Jelas Peningkatan ini adalah dampak atau buah dari kebijakan sebelumnya. Sebaiknya ditelusuri di mana saja ini terjadi dan diisolasi masyarakat daerah tersebut, sedikitnya tiga minggu,” kata dia.

Gubernur Anies Rasyid Baswedan mengingatkan jangan sampai pemerintah provinsi DKI Jakarta menarik 'rem darurat' untuk kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Hal ini diingatkan Anies lantaran pertumbuhan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta yang kembali meroket.

Pada Minggu (12/7/2020) DKI Jakarta mencatatkan pertumbuhan kasus terbanyak sepanjang pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Saya ingatkan jangan sampai situasi ini jalan terus sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency brake, bila itu terjadi maka kita semua harus kembali ke dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti kegiatan keagaaman terhenti, kegiatan sosial terhenti, kita semua yang akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus," kata Anies, Minggu (12/7/2020).

Tercatat terdapat 404 kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta pada Minggu (12/7/2020). Alhasil, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 14.361 orang.

Anies tidak menampik bahwa peningkatan kasus di DKI Jakarta karena masifnya tingkat pengetesan sampel.

Namun, kata dia, positvity rate (rasio sampel positif dari total angka pengetesan) pada Minggu (12/7/2020) naik 2 kali lipat dibandingkan beberapa waktu sebelumnya atau sebesar 10,5 persen dari total sampel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper