Bisnis.com, BOGOR - Penyediaan bus gratis mampu mengurai penumpang yang akan menggunakan KRL dari arah Bogor.
Sebanyak 87 unit bus bantuan disiapkan pemerintah pusat dan Pemerintah DKI Jakarta di dua titik.
Hasilnya, kepadatan calon penumpang kereta rel listrik (KRL) dari arah Stasiun Bogor menuju sejumlah stasiun KRL di Jakarta, pada Senin pagi, bisa diurai.
Sebanyak 77 unit bus bantuan disiapkan di Jalan Mayor Oking di samping Stasiun Bogor. Sedangkan 10 unit bus lainnya disiapkan dari Pool Damri di samping Mal Botani Square di Kota Bogor.
Bus diberangkatkan ke Jakarta dengan tujuan Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, dan Stasiun Manggaran, mulai pukul 05:00 WIB.
Banyaknya warga Kota Bogor yang akan berangkat kerja ke Jakarta membuat antrean untuk naik bus diJalan Mayor Oking, di sebelah Stasiun Bogor, tampak ramai sampai sekitar pukul 06:30 WIB.
Baca Juga
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, yang meninjau lokasi bus bantuan dan Stasiun. Bogor, menuturkan, pada Senin pekan lalu, pemerintah pusat dan pemerintah DKI Jakarta menyiapkan bus bantuan sebanyak 150 unit.
"Tapi belum sampai 100 bus, calon penumpang KRL sudah terurai, dan normal kembali," kata Bima Arya.
Karena. Itu, pada Senin hari ini, Pemerintah Kota Bogor meminta jumlah bus bantuan kepada pemerintah pusat dan pemerintah Kota Bogor dikurangi sampai di bawah 100 unit.
Penumpang KRL, sampai pukul 06.45 WIB, tampak masih ramai dibandingkandengan pada Senin pekan lalu.
"Pada Senin hari ini, meskipun ramai tapi bisa terurai. Waktu antrean calon penumpang, mulai dari pintu masuk stasiun sampai masuk gerbong saya lihat sekitar 30 menit sampai 40 menit,” kata Bima.
Pada peninjauan tersebut, Bima Arya sempat berdialog dengan pejabat dari Kementerian Perhubungan. Disebutkana bahwa bus bantuan itu. hanya. sementara.
"Pemkot Bogor akan mencari solusi untuk pengadaan layanan bus berbayar," kata Bima.
Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor sudah berdialog dengan sejumlah calon penumpang. KRL dan sudah melakukan survei.
Mereka bersedia membayar tiket bus, asalkan tarifnya tidak berbeda jauh dengan tiket KRL.
"Kami akan mematangkan rencana itu, yakni bus bantuan berbayar. Titik berangkatnya dari mana, harga tiketnya berapa,dan waktu berangkatnya kapan. Bus bantuan berbayar ini akan dioperasikan, sambil menunggu jumlahpenumpang di KRL kembali normal," kata Bima Arya.