Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni mengungkapkan terdapat 162 hewan kurban yang tidak memenuhi syarat setelah dilakukan pengecekan di sejumlah Tempat Penampungan Hewan Kurban (TPnHK) hingga Selasa (28/7/2020) kemarin.
“Temuan itu berdasarkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan hewan di sejumlah Tempat Penampungan Hewan Kurban Kurban 2020 hingga kemarin,” kata Darjamuni melalui pesan singkat kepada Bisnis, Rabu (29/7/2020).
Darjamuni memerinci 162 hewan kurban yang tidak memenuhi syarat itu terdiri dari 67 hewan kurban yang sakit, lima hewan ditemukan cacat dan 90 hewan kurban yang ditemukan tidak cukup umur.
“Adapun hingga saat ini ada 933 lokasi Tempat Penampungan Hewan Kurban dan jumlah pedagang mencapai 989 orang,” jelasnya.
Mengenai jumlah hewan kurban, dia mengatakan, terdapat 59.461 hewan kurban yang disiapkan oleh ratusan pedagang menjelang perayaan Iduladha di wilayah DKI Jakarta. Dia menuturkan 59.461 hewan kurban itu meliputi 18.842 sapi, 504 kerbau, 34.928 kambing dan 5.187 domba.
Adapun, mengenai harganya, dia menerangkan, untuk sapi mencapai Rp15 hingga Rp100 juta, kambing dan domba sebesar Rp1,5 hingga Rp7 juta. Sementara itu, dia mengatakan, harga kerbau mencapai Rp17 juta hingga Rp30 juta.
Baca Juga
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk turut memperhatikan protokol kesehatan di samping syariat islam dalam kegiatan pemotongan hewan kurban menjelang perayaan Iduladha 1441 H pada masa pandemi Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital untuk melaksanakan jual beli hewan kurban dalam rangka mencegah kerumunan di tengah masyarakat.
“Di satu sisi kita bisa mendatangi panitia penyelenggaran IdulAdha di Masjid sekitar rumah atau bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat yang sudah berpengalaman dalam pemotongan hewan kurban sampai dengan pembagian daging kurban,” kata Anies melalui keterangan video yang diunggah dalam akun instragam miliknya pada Selasa (28/7/2020).
Anies menerangkan terdapat empat poin terkait dengan protokol kesehatan selama pemotongan dan distribusi daging kurban di tengah pandemi Covid-19. Pertama, pemotongan hewan kurban hanya dihadiri panitia kurban yang dibatasi jumlahnya untuk mencegah kerumunan dan menjaga jarak aman di lokasi pemotongan.
“Kedua, masyarakat yang tahun ini membeli hewan kurban supaya tidak menghadiri langsung lokasi pemotongan. Kita percayakan kepada panitua untuk melakukan pemotongan hewan kurban sampai distribusi daging kurban, insyallah mereka bisa amanah,” kata Anies.
Ketiga, masyarakat mesti menjaga kelompok masyarakat berisiko tinggi jika tertular seperti anak-anak, orang tua, atau kelompok yang memiliki penyakit bawaan.
“Keempat secara khusus kami meminta kepada para panitia Iduladha agar daging kurban bisa disitribusikan secara langsung kepada para Mustahik sejak tahun lalu Pemprov DKI juga turut mengolah daging kurban itu menjadi makanan siap saji, supaya lebih awet dan langsung bisa dikonsusi sehingga tidak perlu memasak dan mengeluarkan biaya tambahan,” ungkapnya.