Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi, menuturkan efek Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I bagi perekonomian daerah tergantung sepenuhnya pada belanja pemerintah pusat dan daerah.
“Efek PSBB transisi bagi pelaku bisnis sangat tergantung dari belanja daerah dan pusat untuk terjadinya geliat ekonomi. Tetapi yang murni swasta yang tidak ada konektivitas dengan sektor pemerintah itu agak sulit memang,” kata Diana kepada Bisnis melalui sambungan telepon, pada Kamis (30/7/2020).
Menurut Diana, sejumlah industri yang bergerak di sektor konstruksi dan jasa sekaligus memiliki jaringan dengan belanja pemerintah pusat dan daerah telah terbantu untuk menaikkan omzet perusahaan terkait.
“Karena mereka melakukan pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan belanja daerah dan pusat ini yang kami berharap pertumbuhan ekonomi bisa terbantu dengan adanya belanja daerah dan pusat secepatnya bisa dilakukan,” tuturnya.
Sebaliknya, dia mengatakan, untuk sektor swasta tanpa konektivitas dengan kegiatan belanja pemerintah daerah maupun pusat masih terjadi penurunan omzet hingga minus 40 persen.
“Di sektor-sektor tertentu memang masih menurun, karena faktor dari belum maksimalnya roda ekonomi di masing-masing sektor, contohnya yang terdampak itu sektor pariwisata, hotel, restoran, omzet, memang belum seperti saat sebelum pandemi,” kata dia.
Baca Juga
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta menemukan terjadi penurunan omzet sebesar 40 persen dari sejumlah sektor usaha sejak diberlakukannya PSBB transisi fase I pada 5 Juni 2020 lalu.
“DKI Jakarta sendiri bisnisnya banyak di perdagangan dan jasa, kalau bicara penurunan memang sudah terjadi penurunan omzet sebanyak 40 persen,” ujarnya.
Diana menuturkan sejumlah sektor usaha yang paling terdampak di antarannya bidang Konstruksi, seni, perdagangan, pariwisata, hotel, restoran dan penerbangan.
“[Sektor] itu yang mendominasi, kalau melihat per sektor itu ada yang 100 persen [turun omzet] karena terpaksa ditutup, yang lain memang masih beroperasi karena tidak ditutup, tetapi secara rata-rata omzet turun 40 persen,” tuturnya.
Kesimpulan itu, menurut dia, diperoleh dari survei yang dilakukan secara internal kepada anggota Kadin terkait dampak penerapan PSBB transisi kepada dunia usaha.
“Dari situ kemudian kita tahu, dampak pandemi ini sebegitu besarnya [pada dunia usaha],” ujarnya.