Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak sedikit korban dampak wabah yang masih butuh bantuan.
Pemprov DKI Jakarta masih membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berbagi dengan sesama.
Melalui program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB, masyarakat dapat ikut membantu mereka yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19.
"Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat diketajui melalui situs https://corona.jakarta.go.id/kolaborasi," demikian keterangan resmi pihak pemprov DKI di situs web ppid.jakarta.go.id.
Sementara itu, terkait pencegahan penularan Covid-19, warga DKI Jakarta diminta untuk bersama-sama disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.
Selama vaksin belum tersedia, penularan wabah Covid-19 harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.
Baca Juga
Demikian ditegaskan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini. dalam keterangan resminya, Sabtu (8/8/2020).
Warga diminta untuk selalu memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip berikut dalam berkegiatan sehari-hari:
- Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
- Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 - 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
- Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50 persen dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
• - Mengingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
DKI Jakarta, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sabtu (8/8/2020) melaporkan kasus positif tertinggi yakni sebanyak 686 orang dalam 24 jam, terhitung hingga pukul 12.00 WIB.
Sementara itu, berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id yang diakses Sabtu sore, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 721. Total kasus sembuh bertambah 509 dan kasus meninggal bertambah 12 orang.
Sementara itu, wilayah Jakarta Pusat tercatat sebagai "penyumbang" kasus positif Covid-19 terbanyak di Ibu Kota.
Dari penambahan kasus positif hari ini sebanyak 721 kasus, domisili pasien di Jakarta Pusat tercatat sebanyak 111 orang.
Sementara itu, pasien dari Jakarta Utara 189 orang, Jakarta Barat 34, Jakarta Selatan 56, Jakarta Timur 99, Kepulauan Seribu 10 orang.
Sedangkan pasien dengan domisili di luar DKI Jakarta namun masih dimasukkan ke dalam data DKI Jakarta tercatat sebanyak 44 orang, dan pasien dengan domisili belum diketahui sebanyak 178 orang.
Jumlah kasus aktif (orang yang masih dirawat / isolasi) di Jakarta berdasar data Sabtu tercatat sebanyak 8.598 orang.
Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 25.242 kasus. Dari jumlah tersebut, 15.710 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 934 orang meninggal dunia.
Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,4 persen. Sementara positivity rate Indonesia sebesar 15,5 persen.
WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. Persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi.
Bila jumlah tes sedikit (tidak memenuhi standar WHO), maka indikator persentase kasus positif patut diragukan.
Pemprov DKI Jakarta terus melakukan tes PCR secara masif untuk menemukan kasus baru secara cepat. Dengan begitu bisa dilakukan tindakan isolasi atau perawatan secara tepat sehingga potensi penularan Covid-19 jadi lebih kecil.
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan tes PCR terhadap 6.914 spesimen.
"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 5.994 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru," ujar Weningtyas.
Uji spesimen menghasilkan 721 kasus positif dan 5.273 kasus negatif.
"Dari 721 kasus positif, 128 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan," paparnya.