Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang PSBB, Wagub DKI Minta Tempat Ibadah Patuhi Protokol Kesehatan

Wagub DKI Ahmad Riza Patria menyatakan rumah ibadah tetap dibuka, tapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama pemberlakuan PSBB total.
Wagub DKI Ahmad Riza Patria/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
Wagub DKI Ahmad Riza Patria/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau seluruh tempat ibadah untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan menjelang diberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota mulai Senin, 14 September 2020.

"Mulai 14 September 2020 mendatang, seluruh tempat ibadah ditutup dengan penyesuaian tertentu," kata Riza melalui keterangan tertulis, Jumat (11/9/2020).

Riza menuturkan angka kematian akibat Covid-19 di DKI terus menurun berada di kisaran 2,7 persen. Begitu juga dengan angka kesembuhan yang kini berada di kisaran 78 persen. Namun, penyebaran virus corona di Ibu Kota terus meningkat.

Oleh sebab itu, untuk menekan penularan wabah ini, dia menilai pemerintah perlu melakukan PSBB seperti saat awal pandemi Covid-19.

"Kita kembali sebagaimana dulu kita kerja dari rumah, beribadah di rumah, dan belajar di rumah. Bagi rumah ibadah tetap dibuka, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Kecuali masjid raya yang dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai daerah, itu dilarang. Kalau masjid di permukiman diperbolehkan," ujarnya.

Selain itu, Riza berpesan kepada warga untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Menurutnya, protokol kesehatan tersebut sangat penting diterapkan untuk menekan penularan virus ini.

"Karena menurut para ahli, yang efektif untuk mengurangi penyebaran Covid-19 adalah menggunakan masker. Jadi, masker ini boleh dibilang wajib dipakai kapan pun dan di mana pun,” ungkapnya.

Riza menuturkan Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, baik berupa rumah sakit rujukan, tempat tidur isolasi, dan tempat tidur ICU untuk merawat pasien positif Covid-19.

Meskipun demikian, dia menyatakan upaya yang telah dilakukan itu tidak cukup jika tidak terjadi upaya serius untuk menekan penyebaran wabah tersebut.

"Jangan menunggu ada saudara kita, teman kita, keluarga kita yang kena Covid baru sadar. Apalagi kalau ada yang meninggal, baru sadar pakai masker. jangan. Mari kita patuh dan taat," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper